Zulkifli Hasan Usulkan ASEAN Untuk Kaji Impor Gandum Rusia via Tiongkok-India

Zulkifli Hasan Usulkan ASEAN Untuk Kaji Impor Gandum Rusia via Tiongkok-India

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam pertemuan konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) dan Rusia di Semarang, Jawa Tengah, Senin (21/8)--ANTARA/Indra Arief Pribadi

RADAR JABAR - Zulkifli Hasan selaku Menteri Perdagangan RI mengusulkan kepada negara-negara ASEAN untuk mempertimbangkan impor gandum yang berasal dari Rusia via Tiongkok ataupun India. Hal tersebut diusulkan oleh Menteri Perdagangan tersebut ketika di sela pertemuan konsutasi Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) di Semarang, Jawa Tengah.

"Tadi kami mendiskusikan kalau mau lebih mudah bisa melalui India atau melalui Tiongkok itu bisa lebih mudah" ujar Zulkifli Hasan di Semarang, pada Senin (21/8).

Menurutnya, impor gandum Rusia melalui India ataupun Tiongkok akan lebih mudah. hal tersebut karena ASEAN tidak memliki hambatan distribusi logistik pada dua negara tersebut.

Selain itu, menurut Zulkifli Hasan Pemerintah Indonesia tidak mengkhawatorkan hambatan mengenai impor gandum Rusia. Hal tersebut karena pasokan yang berasal dari negara di Benua Amerika seperti Amerika Serikat ataupun Kanada dapat mencukupi ketersediaan nasional.

Pada pertemuan tersebut, Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa ASEAN dan Rusa memang telah membahas pasokan pertanian yang berasal dari Rusia ke negara-negara ASEAN. Selain itu ada beberapa bidang lain yang dibahas oleh ASEAN dan RUsia, diantaranya implementasi kerja sama perdagangan dari investasi ASEAN-Rusia yang berupa workshop perdagangan daring ASEAN-Rusia, sektor pariwsata, kontektivitas via penerbangan langsung, keamanan digital khusunya pada pembayaran elektronik, serta animasi kreatif.

Diketahui sebelumnya, Rusia telah memutuskan untuk keluar dari perjanjian paket tentang ekspor biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam pada Juli lalu. Akibatnya memicu tekanan rantai pasokan pangan untuk komoditas gandum, jagung, serta lainnya.

Keluarnya Rusia dari perjanjian tersebut karena belum bisa memenuhi kebutuhan pangan dan pupuk dalam negeri.

Diketahui bahwa Inisitif Biji-Bijian Laut Hutam (Black Sea Grain Initiative) telah terbentuk pada Juli 2022 guna memerangi krisis pangan global, serta diperburuk karena invansi Rusia ke Ukraina. Rusia sendiri diketahui sebagai salah satu eksportir biji-bijian terbesar di dunia.*

Sumber: antara