Review Keunggulan Yamaha XMAX vs Honda Forza, Mana yang Lebih Cocok untuk Turing dan Sehari-Hari?
Yamaha XMAX maupun Honda Forza mempunyai bodi yang hampir mirip dengan desain yang berbeda-RJ-
Sekarang kita lanjut membahas fitur-fiturnya yang asik untuk touring. Enaknya adalah lampu XMAX ini bening banget, tidak ada kasus fogging (kabut) di lampu depannya seperti pada XMAX versi sebelumnya. Namun, repotnya adalah kalau ingin mengatur lampu lebih tinggi atau beda, ini harus dilakukan secara manual dengan membongkar dan mencopot bautnya.
Beda halnya dengan Forza, yang lebih mudah saat ingin mengatur lampu di malam hari. Lampu dekat dan jauh pada Forza ini memiliki cahaya yang lebih mantap dan fokus, walaupun desainnya hanya seperti alis di bawah. Selain itu, ada beberapa perbedaan pada kedua motor ini.
Dari segi tampilan, XMAX terlihat lebih tinggi dan lebih berdiri, sehingga saat berkendara, posisi mata kita lebih tinggi dan tidak perlu mengalihkan konsentrasi dari jalanan. Ini mirip dengan motor-motor adventure atau motor Dakar, sangat keren dan asik dilihat.
Namun, secara desain, Forza agak sulit dimasukkan dalam kelompok tertentu karena angka-angkanya yang kecil dan analog. Tombol-tombolnya juga agak banyak dan sering tertukar, terkadang saat ingin menekan klakson, malah menekan tombol lain.
Agak kurang nyaman dan tidak sepraktis pengaturan informasi pada motor ini, terutama saat menggunakan fitur navigasi untuk perjalanan touring. Namun, fitur navigasi ini sangat membantu, karena tidak perlu menempelkan HP di motor seperti tukang ojek. Enggak mengganggu konsentrasi berkendara, sangat keren dan mewah.
Namun, ada beberapa masalah seperti baterai cepat habis saat menggunakan Google Maps dan panasnya baterai saat menggunakan fitur ini. Selain itu, navigasi di XMAX ini terkadang kurang update dan tidak secepat Google Maps yang banyak informasi terbaru. Hal ini terlihat saat mencari titik-titik tertentu, terutama di daerah-daerah terpencil.
Forza memiliki konsol kecil di sebelah kiri yang bisa digunakan untuk meletakkan toolkit atau barang-barang kecil lainnya. Di dalamnya terdapat partisi, sehingga lebih enak untuk mengatur barang bawaan. Sebagai contoh, jika membawa tas, ada satu tas yang ukurannya sekitar 44,9 liter dan terdapat partisi di bagian depan yang bisa digunakan untuk meletakkan jaket.
Meskipun kapasitas bagasinya berbeda sekitar 3 liter dari versi sebelumnya, namun sebenarnya tidak terlalu buruk, cukuplah untuk membawa tas berisi laptop. Sehingga tidak perlu menambahkan top box atau setup lainnya saat perjalanan sendirian.
Namun, jika pergi berdua misalnya dengan istri, anak, atau teman sebagai boncengan, mungkin tetap membutuhkan tempat tambahan. Jika perjalanan jauh atau merasa malas membawa barang, bisa saja dipaketkan.
Motor ini memiliki bagasi yang muat untuk 2 helm full face, semuanya masuk dengan baik. Di bagian depan, ada konsol dengan dua bagian yang bisa digunakan untuk menyimpan botol minum saat melakukan perjalanan touring. Sangat praktis untuk minum selama perjalanan. Namun, jika dipaksakan, hanya muat satu botol minum berukuran 600 ml.
Terdapat pula tempat untuk meletakkan HP saat sedang menavigasi perjalanan atau saat ingin mengecas HP. Meskipun begitu, di Forza ini juga masih memerlukan adaptor untuk mengecas HP, karena power note-nya masih model lighter. Hal ini perlu diperhatikan saat ingin menavigasi perjalanan dengan HP dalam kondisi aktif.
4. Bore x stroke
XMAX: 70,0 X 64,9 mm
Forza: 67 x 70,7 mm
Saat pengereman, tadi berapa kali lewat di daerah yang becek-becekan, agak tenang gitu kan. Paling ini Pak tadi membahas tentang rem ABS. Rem pada kedua motor ini sebenarnya mirip banget karena spesifikasinya sama.
Sumber: