Review Habis Film Barbie dengan Pesan Mendalam yang Tersirat Tentang Kesehatan Mental

Review Habis Film Barbie dengan Pesan Mendalam yang Tersirat Tentang Kesehatan Mental

Banyak ulasan atau review positif dari orang-orang dan kritikus film setelah menonton film Barbie live action-SS-

Film ini dibuka dengan menampilkan Barbie Land, suatu dimensi atau imajinasi di mana Barbie hidup. Di Barbie Land, semua Barbie terhubung dengan boneka Barbie yang dimainkan oleh orang-orang di dunia manusia. Jadi, ketika Barbie di dunia manusia dimainkan dengan kasar, maka Barbie di Barbie Land akan mengalami kekacauan. Sebaliknya, jika boneka Barbie itu dimainkan dengan baik dan disayang, para Barbie di Barbie Land juga merasakannya.

BACA JUGA:Pesan Feminis dalam Film Barbie, Ini yang Ingin Disampaikan

Namun, masalah muncul ketika Barbie yang diperankan oleh Margot Robbie mengalami malfunction atau kesalahan. Biasanya, rutinitas para Barbie dari bangun tidur hingga tidur lagi dilakukan secara seragam dan terkoneksi.

Namun, Barbie Margot Robbie justru memikirkan tentang kematian, yang dipengaruhi oleh pemain manusia di dunia nyata yang sedang memikirkan hal serupa. Hal ini menyebabkan Barbie di Barbie Land mengalami malfunction. Ia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan memperbaiki dirinya sendiri dengan pergi ke dunia manusia.

Meskipun terkesan tidak masuk akal, kita sebaiknya fokus pada pesan moral yang hendak disampaikan oleh film Barbie ini. Akhirnya, Barbie mengetahui kenyataan tentang dunia nyata yang kejam, bersama dengan Ken yang menemaninya.

Barbie berpetualang untuk mencari orang yang memainkan bonekanya atau dirinya sendiri, dan ternyata pemainnya adalah seorang ibu yang anaknya sudah tidak percaya lagi dengan boneka Barbie. Barbie menangis karena kenyataan tentang dunia nyata yang kejam, di mana wanita sering menjadi objek pelampiasan dan Barbie tidak dipercaya lagi.

Namun, karena Barbie membawa Ken ke dunia manusia, Ken pun belajar tentang kedudukannya dalam hubungan dengan Barbie. Dia mempertanyakan apakah hanya sebagai pendamping Barbie atau bisa menjadi pemimpin.

Akhirnya, Ken menyadari bahwa laki-laki pun dapat menjadi pemimpin. Muncul konflik baru ketika Barbie dan Ken menyadari bahwa seorang laki-laki harus memimpin di Barbie Land, yang menyebabkan kekacauan dan malfunction secara bersama-sama.

Emansipasi Wanita

Film ini menyiratkan pesan tentang emansipasi wanita, kedudukan seorang pria sebagai pemimpin, dan pentingnya memberikan hak yang setara kepada siapa pun, terlepas dari gender mereka. Menuju akhir film, isu-isu yang diangkat semakin berat. Film Barbie ini sangat terafiliasi dengan pembuatnya, yaitu perusahaan Mattel.

Pencipta Barbie, perusahaan Mattel, memiliki pengaruh besar terhadap storyline cerita dan permasalahan yang terjadi di film Barbie ini. Sebenarnya, saat aku menonton Barbie, awalnya saya berharap film ini hanya untuk kesenangan semata, tanpa tahu apa yang akan mereka bawa.

Namun, permasalahannya ternyata lebih mendalam dari yang saya harapkan. Perjuangan untuk kesetaraan hak wanita dan laki-laki sangat dikampanyekan di film ini. Film ini menggambarkan bagaimana seorang wanita tidak dapat diatur atau dibatasi dalam cara berpakaian atau pekerjaan, dan segala sesuatu yang dilakukannya.

Tentang Menerima Kenyataan Hidup

Kami tidak akan menceritakan spoiler alur cerita secara lengkap di sini, mungkin akan ceritakan pesannya saja. Tetapi intinya, akhirnya Barbie menerima kenyataan tentang dirinya dan menerima perubahan yang terjadi di Barbie Lane dan dunia nyata. Film ini mengajarkan kita untuk menerima segala sesuatu, baik yang pahit maupun manis, sehingga Barbie bisa menerima semuanya dengan lapang dada dan memilih untuk menjadi manusia.

Film Barbie ini terkesan random, namun pesan moralnya tersirat dengan kuat. Mungkin penafsiran film ini bisa berbeda-beda tergantung pada perspektif masing-masing penonton. Tersiratnya pesan moral ini memberikan kebebasan bagi para penonton untuk menafsirkan dan mengartikannya sesuai dengan pandangan mereka. Jadi, meskipun ada perbedaan pendapat, itu tidak masalah. Secara keseluruhan, film ini sangat menyenangkan untuk ditonton, berbeda dengan film pembuka tahun lalu yang lebih berat.

Sumber: