Strategi Nokia untuk Bangkit Lagi Setelah Hampir Bangkrut

Strategi Nokia untuk Bangkit Lagi Setelah Hampir Bangkrut

Strategi Nokia untuk Bangkit Lagi Setelah Hampir Bangkrut dalam Industri Ponsel--

RADAR JABAR - Merek ponsel Nokia pernah mendominasi dan menjadi yang paling terkenal di sebagai merek ponsel, terutama di kalangan generasi 1990-an. Setelah menikmati kesuksesan selama dua dekade, Nokia tiba-tiba mengalami kejatuhan yang cukup tragis dan bahkan dikabarkan akan menghadapi kebangkrutan.

Namun, setelah mengalami masa-masa sulit yang panjang, Nokia akhirnya berhasil mengatasi tantangan tersebut dan kembali berjaya di industri smartphone dengan adanya inovasi baru.

Pada tahun 2023, setelah 60 tahun berlalu, Nokia mengumumkan rencana untuk mengubah identitas mereknya, termasuk pengenalan logo baru. CEO Nokia, yaitu Lundmark, menjelaskan bahwa logo baru tersebut mencerminkan visi merek saat ini, yang berfokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan.

Lundmark sendiri pertama kali bergabung dengan Nokia pada tahun 1990 dan bekerja hingga tahun 2000. Setelah mengambil cuti panjang selama 20 tahun, dia kembali pada tahun 2020 untuk memulai kembali perusahaan yang sedang mengalami kesulitan. Bagaimana strategi dan inovasi yang dilakukan oleh produsen ponsel asal Finlandia ini sehingga dapat kembali bangkit? Inilah rahasia Nokia.

Strategi Nokia mewujudkan inovasi untuk bangkit

Dalam sebuah video di kanal YouTube Dr. Indrawan Nugroho, dijelaskan bagaimana Nokia berhasil bangkit dan mendominasi kembali industri ponsel setelah mengalami kejatuhan yang signifikan.

BACA JUGA:6 Hp Feature Phone Nokia Terbaik dengan Desain Klasik, Masuk Rekomendasi Vendor!

Kejatuhan Nokia dimulai ketika Apple meluncurkan iPhone dengan sistem operasi iOS, yang kemudian diikuti oleh munculnya berbagai merek ponsel Android.

Pertumbuhan pesat pengguna Android menyebabkan pangsa pasar Nokia mengalami penurunan drastis, mencapai puncaknya pada tahun 2011. Pada tahun yang sama, Nokia mengalami kerugian sebesar Rp18 triliun dan terus tenggelam dalam persaingan dengan Android.

Menyadari kekalahan dalam persaingan bisnis ponsel pintar, Nokia kemudian mengadopsi strategi dengan memfokuskan bisnisnya pada penyediaan jaringan dan teknologi.

“Perjalanan kebangkitan Nokia dimulai sejak mereka menjual divisi ponselnya ke Microsoft dan membeli saham Siemens,”jelas Dr. Indrawan, dikutip pada Rabu, 12 Juli 2023.

Selain itu, Chairman Nokia, Risto Silasmaa, mengambil langkah drastis dengan melakukan restrukturisasi perusahaan yang melibatkan pembaruan 99% dari total karyawan perusahaan.

Transformasi tersebut juga mencakup 80% anggota Dewan Direksi dan semua anggota eksekutif. Dampaknya terlihat jelas sebagai sebuah perubahan yang berhasil, karena Nokia berhasil mengintegrasikan unit jaringannya sebagai inti baru dari perusahaan.

Selain itu, Nokia juga melakukan pembaruan pada mereknya dengan mengganti tampilan logo yang berbeda dari sebelumnya.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, CEO Nokia, Pekka Lundmark, menyatakan bahwa pembaruan logo tersebut sejalan dengan inovasi perusahaan dan transformasinya menjadi perusahaan teknologi bisnis.

Sumber: