Saksi Beberkan Kronologi Penembakan Nahel Merzouk Oleh Polisi Prancis, Pelaku Cari Alasan

Saksi Beberkan Kronologi Penembakan Nahel Merzouk Oleh Polisi Prancis, Pelaku Cari Alasan

Penembakan remaja di Prancis bernama Nahel Merzouk memicu kerusuhan. Seorang saksi membeberkan kronologi saat Nahel dipukuli sebelum ditembak oleh polisi.-Istimewa-

RADAR JABAR - Seorang remaja keturunan Aljazair berusia 17 tahun bernama Nahel Merzouk tewas ditembak polisi Prancis setelah dihentikan di jalan. Seorang saksi yang berada di dalam mobil bersama Nahel Merzouk membagikan pengalamannya untuk mengungkap kebenaran.

Kejadian pembunuhan Nahel Merzouk oleh polisi memicu ketegangan antara polisi dan para pemuda di proyek perumahan Prancis, yang tengah berjuang melawan kemiskinan dan pengangguran.

Insiden ini terjadi pada Selasa pagi ketika Nahel sedang mengemudikan mobil di Nanterre, sebuah kota kecil di pinggiran Paris. Seorang saksi yang adalah salah satu penumpang dalam mobil tersebut membagikan video di media sosial dengan tujuan untuk menegakkan kebenaran.

Saksi mengungkapkan bahwa banyak kebohongan yang beredar di media sosial. Dalam video tersebut, dia mengungkapkan niatnya untuk menceritakan kronologi peristiwa tersebut secara detail, mulai dari awal hingga akhir.

Dia menjelaskan bahwa mereka (Nahel dkk) meminjam mobil Mercedes dan memutuskan untuk menjelajahi daerah Nanterre.

BACA JUGA:Prancis Hadapi Gelombang Rasisme Setelah Polisi Tembak Remaja Keturunan

"Kami tidak berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan," akunya seperti dikutip dari Sky News, Minggu 3 Juli 2023.

Saat sedang mengemudi di jalur bus, mereka melihat sepeda motor polisi yang mengikuti mobil mereka dengan lampu berkedip dan akhirnya menghentikan mobil tersebut.

Saksi tersebut menjelaskan bahwa seorang petugas polisi mendekati jendela mobil dan memerintahkan Nahel untuk keluar dari mobil sebelum berkata, "Matikan mesinnya atau saya akan menembakmu!"

Saksi mengungkapkan bahwa petugas yang pertama memukul Nahel menggunakan bagian belakang senjata mereka, dan kemudian petugas kedua juga datang dan melakukan hal yang sama dengan memukul Nahel menggunakan popor senjatanya.

"Jangan bergerak atau saya akan menembak kepalamu," katanya menirukan ancaman petugas pertama yang menodongkan pistol ke kepala Nahel. Saksi menuduh petugas kedua berkata: "Tembak dia."

Saksi tersebut menjelaskan bahwa petugas pertama kemudian kembali memukul Nahel dengan popor senjata. Perlakuann kasar itu menyebabkan Nahel melepaskan kakinya dari pedal rem dan membuat mobil tersebut bergerak maju.

Saksi juga mengatakan bahwa petugas kedua kemudian menembakkan senjatanya, sehingga Nahel menginjak pedal gas.

"Saya melihatnya kesakitan, dia gemetar," katanya. "Kami menabrak penghalang," sambungnya.

Sumber: