Efek Minuman Beralkohol Bagi Tubuh, Hindari Jika Ingin Terhindar dari Kelainan Organ Tubuh dan Penyakit
Minuman Mengandung Alkohol Memberikan Efek Negatif Bagi Tubuh --
RADAR JABAR - Pergaulan dan tuntutan pekerjaan di kalangan tertentu kadang membuat seseorang menjadikan alkohol sebagai gaya hidup yang tak terelakkan. Sekadar menikmati alkohol pada beberapa kesempatan tertentu, tentunya tidak akan membahayakan kesehatan. Namun, minum alkohol secara berlebihan tentunya berbahaya.
Bila kamu termasuk salah satu orang yang suka minum minuman beralkohol, hati-hati, jangan sampai kamu mengonsumsinya secara berlebihan. Pasalnya, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebih tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan saja, tetapi juga bisa meningkatkan risiko kamu mengalami kecelakaan kendaraan, terlibat dalam kekerasan, perilaku seksual berisiko, dan lain-lain.
Lantas, berapa batasan konsumsi minuman beralkohol yang masih aman? dan, Seberapa banyak sih porsi konsumsi alkohol yang sudah masuk kategori berlebihan? Nah, mari kita simak ulasan mengenai batas aman minum alkohol yang sudah ditetapkan para ahli kesehatan untuk menghindarkan kita dari ketergantungan atau gangguan kesehatan ya!
Batas Aman Minum Alkohol
Ukuran standar dan rekomendasi batas aman minum alkohol berbeda-beda setiap negara. Menurut Kementerian Kesehatan, di Indonesia minuman alkohol dibagi menjadi tiga golongan.
Golongan A mengandung 5% alkohol, sehingga tergolong rendah. Golongan B mengandung 5% - 20% alkohol, sehingga tergolong sedang. Golongan C mengandung lebih dari 20% - 55%, sehingga tergolong keras.
Menurut Dietary Guidelines dari US Department of Agriculture and US Department of Health and Human Services, batas aman minum alkohol yang tergolong rendah adalah :
- Wanita : 1 – 4 porsi alkohol per hari (@350 ml per porsi - 1 gelas besar/porsi) untuk bir dengan kadar alkohol 5%. Jadi 4 porsi adalah dosis maksimal yang dapat dikonsumsi dalam satu waktu ya. Dianggap berisiko rendah jika minum 1 porsi atau kurang per hari nya.
- Sedangkan untuk Pria : 2 -5 porsi alkohol per hari (@350 ml per porsi - 1 gelas besar/porsi) untuk bir dengan kadar alkohol 5%. 5 Porsi adalah dosis maksimal pada satu waktu, dan dianggap berisiko rendah bila minum 2 porsi atau kurang setiap harinya.
Sementara Untuk batas minuman alkohol yang tergolong sedang dan keras adalah :
- 150 ml (3/4 gelas besar) Wine dengan kadar alkohol 12%
- 45 ml (1 gelas sloki) untuk yang tergolong keras seperti Wiski, Scotch, gin, vodka, dan Tequila dengan kadar alkohol 40%.
Perlu diingat juga bahwa toleransi tubuh setiap orang berbeda-beda. Maka, semakin sedikit dan semakin jarang dikonsumsi akan semakin baik.
Pedoman ini juga tidak menganjurkan orang yang tidak minum alkohol untuk mulai minum dengan alasan apapun. Bila kamu yang sudah cukup umur memutuskan untuk minum minuman beralkohol, sebaiknya minumlah dalam jumlah sedikit mungkin, frekuensi lebih jarang, dan memperhatikan panduan aman minum minuman beralkohol misalnya makan terlebih dahulu, minum secara perlahan, tidak menyetir/mengoperasikan mesin. Disarankan pula untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memastikan kondisi kesehatan dan fungsi organ yang mungkin akan terganggu karena efek alkohol (Medical Check Up).
Dampak Alkohol Terhadap Tubuh
Meskipun batas aman minum alkohol sudah jelas, masih banyak orang yang mengonsumsinya secara berlebihan. Padahal, dampak minuman beralkohol jika dikonsumsi secara berlebihan berakibat buruk bagi kesehatan. Tidak hanya bisa merusak organ vital, konsumsi alkohol berlebihan juga bisa berdampak negatif terhadap mood dan perilaku.
1. Otak
Konsumsi alkohol berlebihan bisa berdampak negatif terhadap sistem saraf pusat. Beberapa faktor memengaruhi bagaimana dan sejauh mana dampaknya terhadap otak, termasuk jenis kelamin, usia ketika mulai minum alkohol, dan seberapa sering mengonsumsi alkohol.
Dampak umum dari alkohol terhadap sistem saraf pusat termasuk berbicara menjadi tidak jelas, gangguan memori, dan koordinasi tangan dan mata yang tidak bersinergis.
Banyak penelitian yang menghubungkan antara konsumi alkohol berlebihan dengan penurunan memori. Ketergantungan alkohol juga merupakan faktor utama dari penyakit alzheimer, khususnya pada wanita.
Lebih jauhnya, diperkirakan bahwa kerusakan otak akibat alkohol bisa mempercepat demensia. Kerusakan otak akibat alkohol bisa disembuhkan jika seseorang sudah berhenti mengonsumsinya. Namun, jika kecanduan alkohol yang dialami seseorang sudah kronis, maka bisa merusak otak secara permanen.
2. Hati
Kerusakan hati juga merupakan konsekuensi lain dari konsumsi alkohol berlebihan. Pasalnya, kebanyakan alkohol yang Kamu konsumsi dicerna di hati. Hal tersebut bisa merusak sel-sel hati.
Penyakit perlemakan hati adalah stadium awal dari kerusakan hati akibat alkohol. Penyakit ini diakibatkan oleh penumpukan lemak di sel hati akibat konsumsi alkohol berlebihan.
Penyakit ini bisa menyerang 90% orang yang mengalami kecanduan alkohol, khususnya mereka yang terbiasa minum alkohol lebih dari 5 porsi per hari. Semakin banyak Kamu mengonsumsi alkohol, maka penyakit perlemakan hati yang Kamu alami akan semakin berkembang juga menjadi inflamasi hati, sirosis, atau bahkan gagal hati.
3. Ketergantungan Alkohol
Dampak alkohol yang satu ini adalah menimbulkan kecanduan, baik secara fisik maupun mental. Beberapa gejala kerergantungan alkohol adalah selalu merasa terdorong untuk minum, merasa khawatir kapan bisa minum lagi, dan tidak bisa menikmati aktivitas sehari-hari tanpa minum alkohol.
Penyebab ketergantungan alkohol bisa rumit. Bisa saja penyebabnya adalah riwayat keluarga atau genetik. Selain itu, lingkungan juga bisa menjadi penyebab ketergantungan alkohol.
Dampak Lainnya dari Konsumsi Alkohol Berlebihan
Ada banyak efek samping lain dari konsumsi alkohol berlebihan. Tidak hanya berdampak buruk terhadap kesehatan fisik, konsumsi alkohol berlebihan juga bisa menyebabkan depresi dan kecemasan.
Banyak orang yang mengonsumsi alkohol untuk memperbaiki mood dan meredakan kecemasan yang dialaminya. Namun, alkohol hanya akan memberikan ketenangan sesaat. Untuk jangka panjangnya, konsumsi alkohol berlebihan bisa mengganggu kesehatan mental dan fisik.
Jenis Kelamin dan Genetik Memengaruhi Metabolisme Alkohol
Jenis kelamin dan genetik bisa memengaruhi cara tubuh memetabolisir alkohol. Enzim utama dalam metabolisme alkohol adalah alkohol dehidrogenase (ADH) dan aldehid dehidrogenase (ALDH).
Wanita biasanya memiliki aktivitas ADH yang lebih rendah ketimbang pria. Oleh sebab itu, metabolisme alkohol wanita lebih lambat, sehingga lebih mudah terkena dampaknya.
Dampak alkohol pada tubuh juga bisa beragam, sesuai dengan komposisi tubuh. Sebagai contoh, tubuh wanita biasanya mengandung lebih banyak lemak dan cairan yang lebih sedikit ketimbang pria. Itu bisa menyebabkan wanita memiliki kadar alkohol darah yang lebih tinggi, meskipun porsi alkohol yang dikonsumsi sama dengan pria. (dr. Widya MKM)
Sumber: https://www.instagram.com/drwidz/?igshid=mzrlodbinwflza%3d%3d