Terungkap! Jejak Rekam Bukhori Yusuf di Media Sosial, Pernah Tolak RUU TPKS!

RADAR JABAR - Sejak tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Bukhori Yusuf yang merupakan anggota DPR RI fraksi PKS, kini mulai hangat diperbincangkan oleh publik. Sejumlah rekam jejak Bukhori Yusuf yang mencuat ke media sosial, yaitu pernah tolak RUU TPKS.

Sejumlah unggahan di media sosial twitter, memperlihatkan mengenai pemberitaan Bukhori Yusuf terdahulu. Salah satu unggahan dari pengguna twitter memperlihatkan sebuah headline berita mengenai penolakan Bukhori Yusuf mengenai RUU TPKS.

Unggahan yang berupa tangkapan layar mengenai sebuah berita berjudul "F-PKS Tegas Tolak RUU TPKS, Bukhori: Masih Usung Paradigma 'Sexual Consent'. Karena hal itu, banyak yang menganggap Bukhori Yusuf menolak RUU TPKS karena ia dianggap telah melakukan KDRT.

Mirisnya, ada salah satu unggahan twitter yang menggunggah tangkapan layar yang berisi pemberitaan Bukhori Yusuf yang sangat bertolak belakang. Pada berita pertama, Buhkori Yusuf menjadi salah satu pembicara di sebuah live streaming mengenai perlindungan pada perempuan dan pencegahan KDRT, dan pada berita kedua disebutkan bahwa Bukhori Yusuf melakukan tindak KDRT pada istri keduanya.

Karena hal tersebut, banyak yang menyindir Bukhori Yusuf karena terkesan melakukan hal yang tidak sesuai dengan yang selama ini ia lakukan. Tak hanya itu saja, banyak warganet Twitter yang mengungkapkan kemarahan mereka mengenai kasus KDRT yang dilakukan oleh Bukhori Yusuf.

Dilansir dari berbagai sumber, Bukhori Yusuf sendiri telah mengundurkan diri dari fraksi PKS beberapa bulan sebelum kasus mengenai KDRT ini mencuat. Istri kedua Bukhori Yusuf telah melaporkan kepada MKD mengenai kasus KDRT tersebut.

Diduga korban kerap kali mengalami kekerasan fisik, seksual, serta psikis yang dilontarkan oleh Bukhori Yusuf. Bahkan yang terparahnya, Bukhori Yusuf telah menginjak istri keduanya saat hamil hingga terjadi pendarahan.

Untuk saat ini, kasus KDRT Bukhori Yusuf akan diselidiki oleh Bareskrim Porli untuk penyelidikan lebih lanjut.*

Sumber: