Viral Video Sejoli dalam Tenda Bergoyang, Pemkab Bogor Minta Pengelola Wisata Lebih Tegas

Viral Video Sejoli dalam Tenda Bergoyang, Pemkab Bogor Minta Pengelola Wisata Lebih Tegas

Viral Video Sejoli dalam Tenda Bergoyang, Pemkab Bogor Minta Pengelola Wisata Lebih Tegas - Tangkapan layar--

BOGOR -  Video viral dua sejoli diduga melakukan hubungan badan dalam tenda hingga bergoyang di Curug Pangeran, Gunung Salak, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor beberapa hari yang lalu membuat ramai media sosial.

Dalam video tersebut memperlihatkan tenda berisi dua orang yang berada tempat di bawah sebuah pohon besar. Cahaya lampu dalam tenda memperlihatkan adanya aktivitas layaknya hubungan suami istri.

Ketua Pengelola Wisata di Gunung Salak Endah (GSE) Pamijahan, Darul Dinar angkat bicara mengenai viralnya video tersebut, dirinya memastikan akan melakukan evaluasi serta menegur pengelola Curug Pangeran.

"Kita akan menegur pengelola curugnya, dan ke depannya akan lebih meningkatkan pengamanan. Terkait video itu mungkin kami lengah," kata Dina kepada Jabar Ekspres, Rabu 12 Oktober 2022.

Untuk antisipasi hal serupa, Dina akan memperlakukan sistem pemeriksaan buku nikah kepada pasangan yang akan berkunjung ke wisata Curug Pangeran.

"Untuk antisipasi kita akan melakukan upaya pemeriksaan (buku nikah) kepada pengunjung yang berpasangan," tambahnya

Viralnya tenda bergoyang juga menjadi perhatian dari Pelaksana Tugas Bupati Bogor Iwan Setiawan yang turut menanyakan pengawasan dari pihak pengelola Curug Pangeran.

"Itu pengawasan dari pengelolaannya gimana. Jangan meliarkan sesuatu yang seharusnya ada kendali," ujarnya.

Iwan Setiawan meminta harus ada tindakan tegas dari pengelola wisata atau campingground terkait kejadian viralnya video tersebut.

"Harus ada pengawasan dan pengendalian. Saya sih tidak bilang itu mencoreng tempat wisata, tetapi oknumnya itulah yang tidak bisa menghargai tempat wisata," lanjutnya.

Iwan pun sangat menyangkan kepada pengunjung yang melakukan aksi tidak terpuji tersebut di wisata alam terbuka seperti Curug Pangeran.

"Wisata ini kan bagaimana yang dari kota menyatu dengan alam. Saya meminta tegas kepada pengelola untuk mengkontrol jangan meliarkan sebebas-bebasnya," pungkasnya.

 

Sumber: