Ekspor Pertanian Naik, Bunga Krisan dari Bogor Siap Dikirim ke Banyak Negara

Ekspor Pertanian Naik, Bunga Krisan dari Bogor Siap Dikirim ke Banyak Negara

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bersama PLT Bupati Bogor Iwan Setiawan saat panen bunga krisan. Foto : Sandika Fadilah/JabarEkspres--

BOGOR - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) didampingi Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan memanen bunga Krisan di Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Kelompok Tani Swastika Jaya yang merupakan binaan dari Direktorat Jenderal Hortikultura membudidayakan bunga krisan dengan konsep Green House.

Iwan, kelompok Tani Swastika Jaya merupakan penerima program pengembangan Kampung Flora sehingga mendapat alokasi fasilitasi bantuan Green House tahun 2022 seluas 1.024 m2.

"Kami akan menjadikan Desa Sukamanah menjadi sentra bunga Krisan. Alhamdulilah Bogor ini banyak program-program kegiatan pemerintah pusat yang sudah dikembangkan di Kabupaten Bogor," kata Iwan Setiawan, Jumat 7 Oktober 2022.

Pemerintah Kabupaten Bogor sudah mengembangkan program dari pemerintah pusat di beberapa wilayah seperti sentra duren di Kecamatan Cijeruk, sentra bunga hias berbasis ekspor di Kecamatan Tamansari, dan pisang di Kecamatan Rumpin.

Politikus Partai Gerindra itu mengapresiasi program terobosan Kementan yang membangun Kampung Flori di Kabupaten Bogor, menurutnya sangat mendukung pengembangan potensi Kabupaten Bogor yang berbasis pedesaan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Kami ucapkan terima kasih Pak Menteri karena bunga krisan yang dihasilkan berbasis ekspor. Kami siap berkolaborasi agar bisa bersinergi meningkatkan produksi dan menjadikan sentra bunga krisan," ungkap Iwan.

Sementara itu, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL), menerangkan bahwa bunga krisan yang dihasilkan di Indonesia merupakan jenis krisan negara tropis yang memiliki keunggulan sehingga diminati pasar ekspor Eropa dengan harga yang tinggi.

Dengan begitu, peluang ekspor krisan Indonesia sangat besar mengingat krisan yang dijual di pasar dunia kebanyakan dari negara sub tropis yang kualitas dan minatnya di bawah krisan dari negara tropis.

"Bunga khususnya krisan dari negara tropis itu memiliki daya tahan yang lama dan tampilannya sangat cantik. Tak hanya itu, peluang ekspor krisan kita pun terbuka lebar karena Indonesia punya kontrak nilainya triliunan. Karena itu, kita tinggal tingkatkan produksi dan kita harus sabar menghadapi tantangan perubahan iklim global dan dinamika pasar sektor pertanian yang fluktuasinya sangat tinggi," kata SYL.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, ekspor pertanian naik 38% lebih, nilainya mencapai Rp 625 trilyun. Oleh karena itu, Syahrul Yasin Limpo mendorong ekspor krisan yang akan menjadi tambahan dan andalan untuk menaikkan ekspor pertanian ke depan.

"Kami bersama-sama mendorong potensi yang ada di Green House Kelompok Tani Swastika Jaya karena memproduksi bunga krisan yang sangat diminati dunia, memiliki harga yang mahal. Apa yang dikembangkan masyarakat ini menjadi terobosan pengembangan pertanian karena tidak perlu di lahan yang luas tapi cukup dengan green house smart farming," pungkasnya.

Sumber: