Beredar Wacana akan Ada Serangan, SMK 3 Baleendah Hentikan  KBM untuk Sementara 

Beredar Wacana akan Ada Serangan, SMK 3 Baleendah Hentikan  KBM untuk Sementara 

Momen mediasi pasca bentrok SMK 2 Pasundan Banjaran dan SMK 3 Baleendah di Kantor Polsek Baleendah. -(Yanuar/Jabar Ekspres)-

BALEENDAH - Pasca insiden konflik antar 2 sekolah yakni SMK 3 Baleendah dan SMK 2 Pasundan Banjaran beberapa waktu lalu, membuat pihak sekolah dari SMK 3 Baleendah mengambil kebijakan menghentikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk sementara.

Konflik yang terjadi antar dua sekolah tersebut dipicu oleh unggahan video di media sosial. Bentrok antar siswa itu menjadi semakin meruncing karena tayangan video lain. Dimana menampilkan keributan di Jalan Adi Kusumah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

"Siswa kami di tidak aktifkan dulu dari hari Rabu sampai Jumat (5 Agustus 2022)," kata pelaksana tugas (plt) Kepala SMK 3 Baleendah, Tatang.

Tatang menerangkan, dihentikannya aktivitas siswa itu sebagai langkah antisipasi. Karena adanya wacana akan ada penyerangan dari pihak sekolah lain.

"Kegiatan KBM kita berhentikan sementara, khawatir anak-anak yang tidak tahu apa-apa ikut syok," jelasnya.

Tatang mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung melalui Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah VIII.

"Kita sudah meminta izin dan dari KCD juga sudah mengizinkan SMK 3 Baleendah untuk KBM dihentikan sementara," paparnya.

Diketahui, pertikaian dua belah pihak sudah dimediasi oleh Kepolisian di Kantor Polsek Baleendah.

"Alhamdulillah pihak Polsek Baleendah sangat responsif untuk antisipasi kabar hoaks yang beredar," tuturnya.

Sementara itu, Tatang mengakui bahwa video yang memicu terjadinya konflik 2 sekolah bermula dari unggahan salah seorang siswanya pada Selasa (2/8) lalu.

Sebagai langkah antisipasi, dia menjelaskan, yang bersangkutan sudah diamankan karena khawatir mengalami hal yang tak diinginkan.

"Buat yang mengunggah video itu karena dari sekolah kita, disarankan agar membuat video klarifikasi dan meminta maaf," ucap Tatang.

Agar permasalahan tidak berkelanjutan, menurut Tatang permintaan maaf perlu dilakukan sebab video sebelumnya sudah memicu konflik.

"Kepada semua pelajar yang ada di wilayah Kabupaten Bandung, umumnya se Jawa Barat karena Pasundan itu Jawa Barat," pungkasnya.

Sumber: