Bea Cukai Lampung Segel 1 Tricon Container US Army Berisi Ratusan Senjata, Diduga Selundupan

Bea Cukai Lampung Segel 1 Tricon Container US Army Berisi Ratusan Senjata, Diduga Selundupan

senjata dari 1 Tricon Container yang disegel Bea Cukai Lampung--

Satu Tricon Container milik US Army dikabarkan disegel oleh kantor Bea Cukai Pelabuhan Panjang lampung. Container tersebut berisi ratusan senjata yang dugaan awalnya merupakan selundupan.

Informasi tersebut beredar melalui sebuah narasi laporan yang tersebar via chat WhatsApp, Minggu pagi 24 Juli 2022.

Dalam narasi laporan tersebut, disebutkan bahawa penyegelan dilakukan pada Jumat 22 Juli 2022, sekitar pukul 22.00 WIB.

Penyegelan ratusan senjata dalam 1 Tricon Container US Army itu dilakukan karena container tidak dilengkapi dengan daftar izin impor sementara yang diajukan vendor PT JT Square.

Pemeriksaan dilanjutkan pada Sabtu 23 Juli 2022 mulai pukul 08.00 WIB. Hasil sementara kembali ditemukan senjata yang tidak tercantum pada daftar izin impor sementara yang diajukan vendor PT JT Square.

"Perkembangan update akan dilaporkan menyusul, proses pemeriksaan sedang berjalan," begitu bunyi akhir pesan laporan yang juga sampai di awak redaksi Radarlampung.co.id tersebut.

Sementara, pernyataan dari Pelindo II Pelabuhan Panjang membantah bahwa barang-barang yang disegelnya bukanlah selundupan seperti yang dikabarkan.

Humas dan Pelayanan Pelanggan Pelindo II Pelabuhan Panjang Frans Radian menegaskan senjata US Army yang diamankan bukan berupa penyelundupan hanya tidak terdaftar dalam manifest.

"Saya luruskan, itu bukan penyelundupan, karena itu even resmi berkaitan dengan latihan bersama antara US Army dan TNI dalam program Garuda Shield yang akan digelar 21-31 Agustus," ujar Frans, Minggu 24 Juli 2022.

Salah satu alat pendukung latihan gabungan, kata Frans, yakni peralatan persenjataan, termasuk senjata dari US Army.

Ia menjelaskan, awalnya kapal tersebut sandar di pelabuhan Panjang karena menjadi posko kegiatan latihan program Garuda Shield.

"Tempat mereka sandar kapal di situ (Pelabuhan Panjang). Posko kegiatannya di pelabuhan. Dan latihan perang di Palembang," ungkapnya.

Hanya saja, Frans menjelaskan salah satu kontainer yang berisi senjata tidak terdaftar di manifest.

"Kesimpulannya salah satu kontainer yang berisi senjata yang ada di kapal itu tidak terdaftar di manfiest," jelas Frans Radian. (*)

Sumber: