PA 212 Jelaskan Maksud Habib Rizieq Sebut Indonesia Darurat Kebohongan
JAKARTA - Habib Rizieq Shihab menilai negara sedang darurat kebohongan, sebab itu dia mengajak pengikutnya agar tetap menggaungkan revolusi akhlak.
Pernyataan itu Ia sampaikan di kediamannya di Jalan Petamburan, Tanah Abang Jakarta Pusat usai bebas bersyarat dari penjara pada Rabu (20/7).
'Narasi darurat kebohongan' jadi sorotan publik. Bahkan disindir oleh tenaga ahli utama kantor staf presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Menanggapi itu, sekretaris Majelis Syuro PA 212 Slamet Ma'arif angkat bicara.
Slamet mengatakan, pernyataan Habib Rizieq itu tidak ditujukan terhadap individu tertentu, tetapi kepada pihak yang sering berbohong.
"Pernyataan HRS tersebut ditujukan kepada siapa pun anak bangsa Indonesia yang suka berbicara tidak sesuai dengan fakta dan kenyataan yang sebenarnya. Tidak ditujukan kepada spesifik individu siapa pun itu," kata Slamet saat dihubungi, Kamis (21/7).
"Kan kita sering lihat dan dengar, baik di medsos maupun dunia nyata, dari anak-anak hingga tua, dari rakyat, bisa pejabat, banyak yang melakukan kebohongan publik," ungkapnya.
Slamet meminta semua pihak agar tidak terseinggung dengan ucapan itu.
"Jadi nggak usah tersinggung kalau memang bukan tukang bohong," ucapnya.
"Kalau kita nggak punya budaya bohong, ya terasa adem dan sejuk di kulit kita. Tapi kalau kita ada luka (suka bohong), ya pasti terasa sakit, bahkan kalau sakit betul, itu borokan namanya (bohong jadi budaya). Jadi sekarang kita bisa melihat mana yang sehat dan mana yang sakit (bohong)," tuturnya.
Sebelumnya, Habib Rizieq mengatakan negara ini sudah darurat kebohongan. Kebohongan dalam segala hal. Baik korupsi, kezaliman, utang dan lainnya. Untuk itu, mantan petinggi FPI ini meminta pengikutnya agar tetap istikamah gaungkan revolusi akhlak.
"Negeri kita ini sudah darurat kebohongan. Karena itu sekali lagi yang ingin saya sampaikan di sini, apakah itu daruta kebohongan, apakah itu darurat korupsi, apakah itu darurat kezaliman, apakah itu darurat utang apakah itu darurat ekonomi, dan lain sebagainya. Maka kuncinya, yuk kita obati semua itu dengan revolusi akhlak," ujar Habib Rizieq.
Rizieq Shihab mengatakan, orang kalau akhlaknya baik maka dia tidak akan korupsi, orang kalau akhlaknya baik maka tidak akan berbuat zalim.
"Orang kalau akhlaknya baik tidak akan menyusahkan rakyat, orang kalau akhlaknya baik tidak akan merusakn negeri. Orang kalau akhlaknya baik maka yang akan lahir dari dirinya aneka ragam kebaikan. Dan kalau itu terjadi, Insya Allah indonesia juga akan menjadi baik," kata Habib Rizieq.
Sumber: