Susur Sungai Cisadane, Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Temukan Tumpukan Sampah, Popok Hingga Sofa

Susur Sungai Cisadane, Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Temukan Tumpukan Sampah, Popok Hingga Sofa

Tim Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor saat tiba di Intake Ciherang Pondok, Kabupaten Bogor sebagai titik finish kegiatan bebersih Sungai Cisadane, Rabu (20/07).-(Foto: Yudha Prananda/Jabar Ekspres)-

Radarjabar.disway.id, BOGOR - Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor berkolaborasi dengan paguyuban ‘Cisadane Lebih Resik’ untuk menggelar kegiatan rafting sekaligus bebersih Sungai Cisadane di Intake Ciherang Pondok, Ciherang, Kabupaten Bogor, Rabu (20/07). Hal ini diklaim sebagai aksi pelestarian lingkungan.

Direktur Utama (Dirut) Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan mengatakan, terselenggaranya kegiatan itu rangkaian partisipasinya dalam rangka Hari Lingkungan Hidup beberapa waktu lalu.

Dia menyebut, ketika mengarungi sungai Cisadane menggunakan perahu karet sepanjang 11 kilometer pihaknya mengagumi keindahan alam yang ada disejumlah titik. Mirisnya, tak sedikit pula ditemukan tumpukan sampah di sepanjang bantalan sungai tersebut. Sampah rumah tangga mendominasi, bahkan ada banyak juga popok hingga sofa.

Alhasil, sampah-sampah itu diangkut dan diamankan rombongan 'Cisadane Lebih Resik'.

"Tadi saat perjalanan ada potensi wisata dan air terjun bagus dari PT. KAI, tapi yang lebih mencengangkan Sungai Cisadane sampahnya banyak," sebutnya kepada wartawan, Rabu (20/07).

Hasilnya, sambung Rino, kedepan bebersih sungai Cisadane akan dirutinkan, karena melihat banyaknya sampah rumah tangga yang berhasil diangkut saat susur sungai.

"Kalau mau merevitalisasi Cisadane semua harus bergerak, masyarakat dan  pemerintah semua bebersih sungai Cisadane. Hari ini kami 80 persen air baku dari Cisadane kalau makin memburuk, kami juga minim produksi atau terhambat. Karena sampah yang menutupi aliran air baku ke IPA kami," ungkapnya.

Rino bercerita, saat dalam perjalanan, perahu karet para peserta banyak yang tersangkut sampah-sampah. Ada yang sungainya masih dalam, ada juga di wilayah atas atau hulu kedalaman sungainya kurang dari satu meter.

"Mangkanya, kami ajak Wakil Ketua I DPRD hadir, TNI, Polri yang hadir perwakilannya, DLH Kota dan Kabupaten Bogor hadir dan Tirta Kahuripan hadir. Kalau kolaborasi bisa akan segera tercapai pembersihan sungai Cisadane. Harus kontinuitas dipertahankan, itu tantangan kami di PDAM. Untuk daerah sumber air ada beberapa Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan, tergantung dari lingkungan seperti reboisasi dan sumur resapan di hulu sungai guna mempertahankan debit air Cisadane,"  jelasnya.

Dia menegaskan, terakhir produksi kapasitas yang sumber airnya dari Cisadane hanya bisa produksi 900 liter perdetik tadinya 1.800 liter perdetik, jadi hanya setengahnya. Itu karena banyak sampah.

"Jumlah sampah di dalam satu perahu satu karung lebih, tadi ada yang buang sofa juga di pinggir sungai. Pak Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor mau mengambil tapi tidak muat. Ya, sampah didominasi sampah rumah tangga," tukasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota, Bogor Jenal Mutaqin memaparkan, kemarin baru saja selesai Tirta Pakuan melakukan bisnis plan untuk lima tahun ke depan, itu adalah salah satu komitmen dan rencana global yang butuh dukungan dari seluruh stakeholder, yaitu sumber pendanaan yang harus dipikirkan.

Dia mengaku, DPRD Kota Bogor siap mendukung segala program yang dimiliki Tirta Pakuan Kota Bogor. Dengan catatan, bertujuan untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.

"Selama bisnis plan dan rencana aksi PDAM untuk memaksimalkan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, kedua tidak berbenturan dengan asas peraturan perundangan-undangan," tegasnya.

Sumber: Jabar Ekspres