Lakukan Kebiasaan ini, Maka Hidup akan Lebih Berkualitas dan Panjang Umur

Lakukan Kebiasaan ini, Maka Hidup akan Lebih Berkualitas dan Panjang Umur

Ilustrasi menikmati hidup dengan bahagia menjadi salah satu kebiasaan baik untuk meningkatkan kualitas hidup dan bisa lebih panjang umur.-pixabay-

Memiliki umur panjang menjadi impian banyak orang, karena berharap bisa menikmati hidup lebih lama dengan pencapaian yang diraih. Sebagian orang mengira bahwa harapan hidup sangat ditentukan oleh genetika.

Padahal cara meningkatkan kualitas hidup harus dimulai dengan melakukan rutinitas dan kebiasaan yang baik. Dengan begitu, akan menciptakan pola hidup yang teratur dan sehat.

Beberapa faktor sangat berpengaruh pada kualitas hidup seseorang, diantaranya faktor lingkungan seperti pola makan, pola pikir serta gaya hidup adalah kuncinya.

Semakin sehat dan baik pola hidup seseorang, maka akan semakin terhindar dari masalah kesehatan baik fisik maupun mental. Karena masalah kesehatan menjadi faktor utama menurunnya harapan hidup manusia.

Berikut 9 kebiasaan yang dapat membuat seseorang memiliki umur panjang, sebagaimana kutip dari The Healthline:

1. Hindari makan berlebihan

Studi populasi manusia yang terkenal karena umur panjang juga mengamati hubungan antara asupan kalori rendah, umur panjang, dan kemungkinan penyakit yang lebih rendah.

Terlebih lagi, pembatasan kalori dapat membantu mengurangi kelebihan berat badan dan lemak perut, yang keduanya terkait dengan masa hidup yang lebih pendek.

2. Prioritaskan kebahagiaan Anda

Faktanya, individu yang lebih bahagia mengalami penurunan 3,7 persen dalam kematian dini selama periode penelitian 5 tahun.

Mereka yang merasa paling bahagia pada usia 22 tahun memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk tetap hidup enam dekade kemudian.

Terakhir, tinjauan terhadap 35 penelitian menunjukkan bahwa orang yang bahagia dapat hidup hingga 18 persen lebih lama daripada mereka yang kurang bahagia.

3. Hindari stres dan kecemasan kronis

Wanita yang menderita stres atau kecemasan dilaporkan dua kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung, stroke, atau kanker paru-paru.

Sumber: