Polda Jabar Ungkap Penyebab Bus Pariwisata Terjun ke Jurang di Tasikmalaya

Polda Jabar Ungkap Penyebab Bus Pariwisata Terjun ke Jurang di Tasikmalaya

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkap penyebab kecelakaan bus pariwisata yang terjun ke jurang di Tasikmalaya. -Foto. Sandi Nugraha-

BANDUNG - Polda Jabar hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan terkait kecelakaan yang menimpa bus pariwisata yang terjun ke jurang di Tasikmalaya.    Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pendalaman masih dilakukan oleh tim Polres Kota Tasikmalaya.

Sementara penyebab utama dari kecelakaan bus pariwisata yang bermuatan rombongan dari SDN Sayang, Jatinangor, di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Sabtu (25/6) kemarin, masih belum bisa dipastikan.

Namun untuk keterangan awal, Kombes Ibrahim mengungkapkan, penyebab kecelakaan tersebut diduga akibat dari hilangnya kendali pengemudi. Hingga menyebabkan bus tersbeut oleng dan terjun ke jurang. Sehingga empat orang meninggal dunia. Dan satu orang yang sebelumnya dinyatakan hilang telah ditemukan.

Karena penyelidikan belum selesai, maka pihaknya pun belum bisa menentukan penetapan tersangka terhadap pengemudi Bus pariwisata bermuatan SDN Sayang, Jatinangor tersebut.

"Kita belum bisa menyimpulkan sebelum data lengkap," kata Ibrahim saat dikonfirmasi, Senin (27/6).

Sementara itu, untuk korban yang sebelumnya dinyatakan hilang bernama SIti Munawaroh (30) dikabarkan telah ditemukan. Siti Munawaroh ditemukan dalam kondisi sudah meninggal. Jasadnya tertimbun tanah bekas reruntuhan bus.

Proses penemuan jasad korban terbilang sulit, namun dengan berbekal beberapa barang milik korban yakni HP dan kerudung berwarna pink yang terlebih dahulu ditemukan. Akhirnya petugas memfokuskan pencaian pada titik penemuan barang tersebut. Dan akhirnya bisa mengarah pada penemuan jasad korban secara utuh.

Untuk diketahui, insiden kecelakaan yang mengakibatkan Bus pariwisata terperosok kedalam jurang di Tasikmalaya, terjadi pada Sabtu (25/6) dini hari.

Bahkan dari insiden tersebut, menyebabkan meninggalnya tiga orang korban dan satu menghilang dari 57 orang yang merupakan rombongan SDN Sayang, Jatinangor, Kabupaten Sumedang. (San).

Sumber: