Apa yang Harus Dilakukan Ketika Menjadi Korban Revenge Porn?
revenge porn--
Semakin maju teknologi, kekerasan seksual berbasis gender online (KBGO) pun marak terjadi dan korban membludak, salah satunya revenge porn. Perlu di ketahui, revenge porn sendiri ialah tindakan seseorang untuk menyebarkan video, foto maupun konten seksual sebagai bentuk balas dendam.
Di laporkan dalam Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2021, Lembaga Layanan 2020, terdapat 510 kasus KBGO. Salah satu kasus yang paling banyak terjadi yakni revenge porn. Sebagian besar korban kasus revenge porn ialah kaum perempuan.
Meskipun kekerasan seksual ini terjadi di dunia maya, revenge porn sangat berdampak buruk bagi korban dalam dunia nyata. Terlepas atas pencemaran nama baik, korban bisa alami trauma secara psikis maupun sosial.
Menurut Alimatul Qibtiya, Komisioner Komnas Perempuan dalam kanal YouTube Komnas Perempuan menjelaskan. Bahwa kekerasan seksual terjadi di sebabkan oleh orang terdekat seperti pacar, mantan pacar atau pasangan. Tetapi, tak menutup kemungkinan jika orang asing akan terlibat menjadi pelaku dengan cara meretas sistem internet.
Berikut beberapa langkah yang dapat di lakukan ketika menjadi korban revenge porn.
Mencari dukungan orang terdekat
Rasa bersalah, khawatir dan tertekan akan terus membayangi pikiran. Sehingga jangan takut untuk mencari dukungan ke kerabat terdekat. Perlu untuk terbuka dan ceritakan kronologi kejadian secara detail agar tidak merasakan beban berat seorang diri. Jika memungkinkan, mintalah mereka untuk terus mendampingi.
Mencari bantuan Psikolog
Ketika menjadi korban revenge porn, pasti akan mendatangkan dampak psikis seperti cemas, paranoid, depresi dan lainnya. Jika merasa kurang nyaman untuk bercerita kepada kerabat terdekat, segera mencari bantuan psikolog. Peran psikolog penting untuk menangani psikis dengan cara konseling dan pemulihan atas trauma yang sedang di hadapi.
Simpan bukti saat mengalami revenge porn
Kumpulkan bukti-bukti dengan detail. Jika berupa ancaman dari pelaku, kumpulkan dokumentasi berupa screenshot chat, rekaman video, foto dan lainnya sebagai barang bukti. Jika foto maupun video sudah tersebar, copy semua link unggahan online atau link akun-akun di platform media sosial yang penting. Dan berperan untuk mendukung pelaporan kasus.
Melapor Lembaga Hukum atau Lembaga Perempuan
Langkah penting yang perlu di ambil yakni segera mencari bantuan kepada Lembaga Hukum dan Lembaga Perempuan. Karena menjadi hak korban untuk mendapat layanan hukum dan pendampingan.
Selain itu, dapat juga melakukan pengaduan ke Komnas Perempuan atau mengakses bantuan layanan website awaskbgo.id. Tidak perlu khawatir soal biaya karena semua dukungan atau pendampingan gratis dan kerahasiaan identitas korban akan terjamin.
Sumber: