Lubang Hitam: Makhluk Di Luar Nalar dan Misteri yang Belum Terpecahkan

Lubang Hitam: Makhluk Di Luar Nalar dan Misteri yang Belum Terpecahkan

Lubang Hitam: Makhluk Di Luar Nalar dan Misteri yang Belum Terpecahkan-(Ilustrasi: Jeremy Schnittman/NASA’s Goddard Space Flight Center via Wikimedia Commons)-

Radarjabar.disway.id — Lubang hitam adalah hantu. Ia berkeliaran secara bebas di luar angkasa, di langit gelap, di ruang hitam sunyi tak berbatas.

Lubang hitam bergerak seperti pengembara yang melakukan perjalanan tanpa arah dan tujuan. Sayangnya, lubang hitam adalah petualang mengerikan.

Ia menenggelamkan segala yang berada di dekatnya. Ia tak hanya menelan planet-planet, namun juga bintang-bintang, bahkan galaksi-galaksi.

Apakah lubang hitam si hantu pengembara itu sendirian? Jawabannya, tidak.

Para astronom memperkirakan bahwa ada lebih dari 100 juta lubang hitam yang berkeliaran di antara 100 miliar bintang di galaksi Bima Sakti, galaksi kita sendiri, menurut laporan dari Hubble Space Telescope (situs milik NASA), Jumat (10/6/2022).

Jangan lupa, galaksi yang ada di alam semesta itu tak terhingga jumlahnya. Di galaksi kita sendiri saja, jumlahnya sudah begitu, lalu bagaimana dengan galaksi-galaksi lain? Pertanyaan itu tak akan bisa dicerna dengan mudah oleh akal pikiran.

Para astronom telah melakukan pengamatan. Hasilnya membuat bulu kuduk bergidik. Pasalnya, di Sagitarius galaksi kita, tepatnya di lengan spiral Carina, lubang hitam bergentayangan sekitar 5.000 tahun cahaya dari planet kita yang mungil ini.

Bahkan, para astronom telah memperkirakan bahwa ada lubang hitam terisolasi dan memiliki jarak yang dekat dengan planet kita, yakni sekitar 80 tahun cahaya.

Sebagai ukuran, Proxima Centauri adalah bintang yang paling dekat dengan tata surya kita, yakni berjarak sekitar lebih dari 4 tahun cahaya.

Bagaimanapun, sebagaimana hantu, lubang hitam yang tak terhitung jumlahnya itu juga tak kasat mata.

Teleskop paling mutakhir pun dipastikan tak bisa menangkap gambaran dari objek masif ini. Pasalnya, tentu saja, ia tidak memancarkan cahaya.

Jadi, makhluk ini hanya bisa diamati secara tidak langsung. Kendati tak bisa dilihat, namun kehadirannya bisa diamati lewat lingkungan di sekitarnya.

Ia adalah benda masif yang mempengaruhi objek-objek di sekitar. Misal, karena ia mempunyai massa yang sangat dahsyat, maka ruang di sekitarnya pun berbelok atau menekuk atau melengkung.

Apa itu lubang hitam (black holes)?

Ia adalah hantu yang aneh. Mengejutkan. Mengagumkan. Ia berselancar di angkasa lengang dengan gravitasi yang sangat kuat. Saking kuatnya, cahaya pun tenggelam dalam tarikannya.

Ia merupakan transformasi dari sebuah bintang yang membakar semua bahan bakar nuklirnya sebelum akhirnya ia runtuh di bawah gravitasinya sendiri, dikutip dari SciTechDaily, Selasa (31/5/2022).

Ia adalah hasil dari proses bintang-bintang terang yang terbakar, lalu menyusut, sehingga massanya terkonsentrasi di ruang kecil.

Sebagai gambaran, matahari kita dengan diameter kira-kira 1,4 juta kilometer (87.000 mil) menyusut menjadi lubang hitam seukuran kota kecil yang lebarnya hanya enam kilometer (3,7 mil).

Sulit untuk membayangkan tarikan gravitasi yang sangat kuat tersebut.

Apa yang ada di dalam lubang hitam?

Jawabannya, tidak ada seorang pun yang mengetahui. Setidaknya, untuk sekarang. Mencoba mendekatinya dengan teknologi yang dimiliki manusia sekarang adalah hal yang tidak masuk akal.

Jangankan mengetahui apa yang ada di dalam lubang hitam, untuk mengetahui permukaannya saja teleskop paling mutakhir pun tak mampu. Kendati demikian, usaha untuk menjawabnya kerap bermunculan.

Enrico Rinaldi, fisikawan dari Universitas Michigan, mendapatkan sorotan atas usahanya untuk mengetahui apa yang ada di dalam lubang hitam. Dalam penelitian yang diterbitkan di PRX Quantum, ia berusaha menjelaskan hal misterius itu secara teori rasa sci-fi, seperti film The Matrix.

Ia mencoba menyibak misteri lubang hitam dengan kerangka berpikir dualitas holografik. Dengan itu ia hendak mengawinkan Teori Relativitas Umum Einstein dengan model standar fisika kuantum, dilansir dari laporan SYFY WIRE, Sabtu (5/3/2022).

Singkatnya, karena lubang hitam tidak bisa diamati, apa lagi didekati, maka penalaran matematis menjadi pendekatan memungkinkan untuk memecahkan misteri objek menakjubkan itu.

Terus, kenapa?

Dari penelitiannya, Enrico Rinaldi mengatakan bahwa gravitasi dan fisika kuantum itu setara secara matematika.

Jadi, lubang hitam adalah arena untuk menguji teori-teori fundamental yang menjelaskan bagaimana alam semesta bekerja pada skala terbesar (jagat besar) dan terkecil (jagat cilik).

Jagat besar dan jagat cilik bekerja lewat hukumnya masing-masing. Fisikawan saat ini tidak mengerti bagaimana membuat satu teori fisika yang universal (The Theory of Everything) dan, karenanya, menjelaskan fisika lubang hitam secara rinci.

Sumber: Jabar Ekspres