“Kami menghadapi kendala dalam regenerasi tani. Kebanyakan petani yang aktif saat ini sudah berusia lanjut,” papar dia.
Dia menyampaikan, DKP3 Kota Cirebon terus berusaha menjaga produktivitas pertanian. Caranya termasuk dengan pendampingan kepada petani dan optimalisasi lahan yang tersedia.
BACA JUGA:Pemkot Cirebon Lampaui Target Retribusi Jasa Usaha TPI Kejawanan Berkat Digitalisasi
BACA JUGA:Dishub Kota Cirebon Optimalkan Retribusi Parkir Meski Belum Capai Target
Selain daripada itu, pihaknya telah menyalurkan bantuan pompa air dari Kementerian Pertanian (Kementan). Ini menjadi dukungan bagi para petani untuk lebih maksimal melakukan percepatan tanam serta meningkatkan hasil panen.
“Bantuan pompa air tersebut diprioritaskan kepada poktan yang memiliki lahan sawah tadah hujan. Terdapat delapan pompa air yang disalurkan untuk 66 hektar lahan sawah tadah hujan,” ungkapnya.
Menurut Elmi bantuan semacam ini dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) padi dari satu kali tanam menjadi dua kali dalam setahun.
“Kota Cirebon, memang bukan daerah agraris. Namun kami tetap berupaya memberdayakan para petani, setidaknya mereka bisa bertahan secara ekonomi dengan menggarap lahan yang tersedia.” Pungkasnya.