Gangguan psikologis, seperti depresi, gangguan bipolar, atau gangguan stres pasca-trauma (PTSD), juga dapat menjadi penyebab utama dari sulit tidur.
Orang dengan depresi sering mengalami insomnia atau tidur yang tidak nyenyak. Pada gangguan bipolar, fase mania dapat menyebabkan insomnia sementara fase depresi dapat menyebabkan hypersomnia atau tidur berlebihan.
PTSD dapat menyebabkan mimpi buruk atau flashback yang mengganggu tidur. Pengobatan gangguan psikologis ini sering kali melibatkan terapi dan, dalam beberapa kasus, obat-obatan yang dapat membantu mengatasi gejala dan memperbaiki kualitas tidur.
6. Penggunaan Zat-Zat Tertentu
Penggunaan alkohol, nikotin, dan obat-obatan terlarang juga dapat menyebabkan gangguan tidur. Meskipun alkohol sering dianggap membantu tidur, kenyataannya alkohol dapat mengganggu siklus tidur dengan menyebabkan sering terbangun di malam hari.
Nikotin dalam rokok adalah stimulan yang dapat membuat seseorang tetap terjaga dan mengganggu tidur. Obat-obatan terlarang seperti amfetamin atau kokain memiliki efek stimulan yang dapat menyebabkan insomnia.
7. Perubahan Jadwal atau Jet Lag
Perubahan jadwal kerja atau sering bepergian melintasi zona waktu juga dapat menyebabkan sulit tidur. Pekerja shift sering kali mengalami gangguan pada jam biologis mereka, yang dapat membuat tidur pada waktu yang tidak biasa menjadi sulit.
Jet lag terjadi ketika jam biologis tubuh tidak sinkron dengan waktu lokal setelah perjalanan panjang. Gejala jet lag meliputi kelelahan, kesulitan tidur, dan masalah pencernaan. Penyesuaian bertahap terhadap jadwal baru dan paparan cahaya alami dapat membantu tubuh beradaptasi dengan perubahan waktu dan mengurangi gejala jet lag.
8. Kurangnya Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi kualitas tidur. Orang yang tidak aktif secara fisik cenderung memiliki masalah tidur karena tubuh mereka tidak cukup lelah untuk tidur.
Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dengan mengurangi stres dan kecemasan, serta meningkatkan sirkulasi darah dan keseimbangan hormon.
Namun, penting untuk tidak berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur, karena hal ini dapat meningkatkan tingkat adrenalin dan suhu tubuh, sehingga membuat tidur lebih sulit.
9. Pola Makan yang Tidak Seimbang
Pola makan yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan sulit tidur. Mengonsumsi makanan tinggi gula, lemak, atau kafein sebelum tidur dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk rileks dan tertidur.
Makanan berat atau pedas juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang dapat mengganggu tidur. Memilih makanan ringan yang sehat, seperti pisang atau yogurt, dan menghindari makan besar beberapa jam sebelum tidur, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Kesimpulan
Sulit tidur atau insomnia adalah masalah yang kompleks dengan banyak penyebab yang beragam. Memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan sulit tidur adalah langkah pertama dalam mengatasi masalah ini.