10 Peristiwa Genosida Paling Mengerikan di Dunia, Pelakunya Bukan Hanya Israel

Selasa 26-12-2023,13:48 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

Genosida Sirkasia terjadi antara tahun 1840 hingga 1870 di Sirkasia. Ini dipicu oleh keputusan Kristen Rusia untuk secara paksa mendeportasi penduduk asli Sirkasia, memberi tempat bagi etnis Rusia yang pindah ke wilayah tersebut.

Mereka yang menolak deportasi atau pemindahan menjadi warga negara Rusia diberangus oleh pasukan Rusia. Jumlah korban mencapai sekitar 800 ribu hingga 1,5 juta warga Sirkasia.

6. Genosida Kamboja (1975-1979)

Peristiwa ini melibatkan pembunuhan massal terhadap etnis Tiongkok Kamboja, Vietnam Kamboja, dan Muslim Kamboja dari tahun 1975 hingga 1979. Pasukan pemerintah yang dipimpin oleh diktator komunis Pol Pot melaksanakan kampanye radikal, termasuk eksekusi massal, kerja paksa, dan penyiksaan.

Upaya ini bertujuan merubah Kamboja menjadi Republik Agraris Sosialis. Peristiwa ini mengakibatkan kematian kurang lebih 1,5 juta hingga 2 juta warga Kamboja.

7. Ukraina Famine (1932-1933)

Kelaparan buatan Uni Soviet terhadap Ukraina antara 1932 dan 1933, dipimpin oleh Joseph Stalin, bertujuan untuk menghapus bangsa Ukraina. Stalin memimpin pasukannya menyita hampir seluruh gandum dan makanan petani untuk ekonomi Soviet.

BACA JUGA:10 Fakta Lucu Tentara Israel Saat Perang di Gaza, Saling Tembak Antar Teman hingga Balapan Tank

Pasukan tersebut memukuli dan membunuh siapa pun yang menentang, menyebabkan kelaparan massal, dan kurangnya bahan pangan. Jumlah kematian berkisar antara 3,5 hingga 10 juta warga Ukraina.

8. The Holocaust (1941-1945)

Holocaust atau Holokaus adalah tindakan pemusnahan massal orang-orang Yahudi oleh Jerman Nazi selama Perang Dunia II. Terjadi dari tahun 1941 hingga 1945 di Jerman. Peristiwa ini berasal dari kepercayaan radikal Adolf Hitler dan Partai Nazi.

Hitler mengklaim bahwa orang Yahudi mengkhianati Jerman selama Perang Dunia I, akan meruntuhkan pemerintahan Jerman, mengubahnya menjadi negara sosialis, dan menghancurkan ras Arya yang dianggap terbaik dan terkuat.

Sebagai hasilnya, Hitler memerintahkan pasukannya melakukan penganiayaan, pemukulan, dan pembunuhan. Jumlah kematian akibat Holocaust mencapai kurang lebih 7 hingga 11 juta orang Yahudi. Ketika Jerman kalah Perang Dunia II, sebagian besar orang Yahudi yang selamat dari tragedi Holokaus, berbondong-bondong pindah ke wilayah Palestina hingga mereka mendirikan negara Israel.

9. Great Leap Forward (1958-1962)

Great Leap Forward adalah kebijakan ekonomi dan sosial yang dilaksanakan oleh Mao Zedong dan Partai Komunis Tiongkok dari 1958 hingga 1962. Tujuannya adalah mengubah masyarakat agraris Tiongkok menjadi komunis.

Salah satu tindakan kontroversial adalah "Smash Sparrow," di mana Mao memerintahkan pemusnahan burung gereja karena dianggap mengonsumsi banyak padi. Namun, setelah pemusnahan burung gereja, Mao menyadari bahwa burung gereja juga memakan hama, sehingga terjadi peningkatan serangan hama terhadap padi.

BACA JUGA:ZARA Tuai Kecaman Usai Angkat Tema Genosida di Gaza, Unggahan Lama Desainer jadi Sorotan

Aturan pengumpulan paksa padi yang berlebihan menyebabkan kelaparan di seluruh pedesaan, dikenal sebagai "Great Chinese Famine."

Meskipun pemerintah mengklaim kelaparan disebabkan kondisi cuaca buruk, alasan sebenarnya adalah perencanaan yang buruk setelah kebijakan sosial dan ekonomi seperti "Smash Sparrow." Peristiwa Great Leap Forward menyebabkan tingkat kematian yang sangat tinggi, sekitar 55 hingga 70 juta orang di China.

10. Invasi Mongolia (Abad ke-13)

Invasi Mongolia pada abad ke-13 terjadi di Asia dan Eropa Timur, dikenal sebagai Eurasia, dipimpin oleh Genghis Khan. Ada dua alasan utama mengapa Mongolia menyerang Eurasia. Pertama, dinasti Jin sering mengganggu Mongolia secara politik.

Kategori :