RADAR JABAR - Genosida sering didengar, tetapi apakah Anda benar-benar memahami maknanya? Seperti kita ketahui, serangan Israel terhadap warga Palestina sejak 1947 hingga puncaknya pada 7 Oktober 2023 menunjukkan terjadinya genosida atau tindakan pemusnahan suatu kelompok.
Hingga saat ini, lebih dari 200 orang tewas dalam 24 jam terakhir dari serangan Israel. Tercatat hingga 24 Desember 2023, Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan 201 kematian dalam 24 jam terakhir di seluruh wilayah tersebut, memperbarui jumlah korban tewas sejak dimulainya perang menjadi 20.258, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Genosida adalah tindakan saling membunuh dengan tujuan memusnahkan suatu etnis, ras, atau kelompok agama tertentu. Genosida dapat terjadi akibat masalah politik, ekonomi, atau sosial. Setelah memahami arti genosida, mari kita simak cerita singkat tentang genosida paling mengerikan di dunia.
Selain genosida yang dilakukan oleh pihak Israel hingga saat ini, terdapat 10 peristiwa genosida lainnya yang pernah terjadi di berbagai belahan dunia.
10 Genosida Paling Mengerikan di Dunia
Berikut adalah rangkuman singkat 10 peristiwa genosida paling mengerikan dan memakan banyak korban yang pernah terjadi di berbagai belahan dunia.
1. Genosida Bangladesh (1971)
Pada tanggal 26 Maret 1971, genosida terjadi di Pakistan Timur yang dilakukan oleh Pakistan Barat untuk menumpas militer di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Partai Sosialis AS Sebut Aksi Dukung Israel di Washington DC Pawai Pro Genosida
Namun, yang terjadi adalah penyiksaan, pemerkosaan, dan pembunuhan oleh militer Pakistan yang berlangsung selama sekitar sembilan bulan. Diperkirakan sekitar 200 ribu hingga 3 juta nyawa orang Bengali menjadi korban.
2. Genosida Darfur (Mulai 23 Feb 2003)
Genosida Darfur terjadi di bagian barat Sudan, dimulai pada 23 Februari 2003 dan masih berlangsung hingga saat ini. Pemerintah Khartoum dan milisi Janjaweed dianggap sebagai pelaku utama, melakukan pembunuhan terhadap suku Dharfuri.
Sebelumnya, perang saudara dan kerusuhan sosial digunakan sebagai alasan untuk membunuh suku Darfur. Genosida ini diperkirakan telah merenggut sekitar 80 ribu hingga 500 ribu nyawa di Sudan, dan angka tersebut dapat meningkat jika termasuk korban penyiksaan dan pemerkosaan, mencapai sekitar 3 juta orang.
3. Genosida Rwanda (1994)
Pembunuhan massal di Rwanda terjadi setelah perang saudara pada tahun 1994. Dalam waktu 100 hari, anggota minoritas etnis Tutsi dibantai oleh kelompok Hutu. Peristiwa ini dipicu oleh pembunuhan Presiden Rwanda yang disalahkan pada etnis Tutsi.
Namun, sebenarnya, etnis Hutu telah menyimpan dendam selama bertahun-tahun karena etnis Tutsi mendominasi kepemimpinan di Rwanda. Hal ini menyebabkan pembunuhan dan pencurian oleh etnis Hutu untuk mendapatkan hak yang lebih besar. Jumlah korban mencapai sekitar 800 ribu orang, termasuk pria, wanita, dan anak-anak.
4. Genosida Armenia (1915-1917)
Genosida Armenia terjadi sebagai hasil dari tindakan unit paramiliter Kekaisaran Ottoman pada tahun 1915 hingga 1917. Pembantaian dilakukan terhadap orang-orang Kristen Armenia setelah invasi mereka ke wilayah Rusia dan Persia, dianggap sebagai bagian dari konspirasi melawan dan pemisahan dari kekuasaan Ottoman.
BACA JUGA:AS Sampaikan Keprihatinan Terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Gereja Gaza oleh Israel
Diperkirakan sekitar 600 ribu hingga 1 juta orang Armenia tewas akibat pembantaian, penculikan, penyiksaan, dan pemerkosaan.