Santri Ponpes Al Zaytun Beri Kesaksian, Ternyata Ini yang Diajarkan Para Guru

Senin 26-06-2023,12:49 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Buntut kontroversi yang melibatkan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu telah menyebabkan beberapa alumni santri ponpes tersebut diminta untuk memberikan kesaksian.

Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang telah menarik perhatian masyarakat dan pemerintah Indonesia karena berbagai kontroversi yang terungkap di dalamnya.

Sejumlah kejanggalan di Ponpes Al Zaytun pun terungkap ke publik. Ponpes Al Zaytun telah menerima banyak kritikan dan kecaman karena dianggap menyimpang dari ajaran agama Islam.

Bahkan baru-baru ini, Ponpes Al Zaytun dikaitkan dengan organisasi Negara Islam Indonesia atau NII KW9.

Menyikapi hal ini, salah satu alumni Ponpes Al Zaytun telah mulai berbicara tentang pengalaman mereka saat belajar di sana.

Seperti yang dilaporkan dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi di tvOne, seorang alumni Pondok Pesantren Al Zaytun bernama Reza berbagi cerita tentang pengalamannya ketika menjadi santri di Al Zaytun.

BACA JUGA:6 Fakta Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Didemo Ribuan Orang hingga Legalkan Zina

Reza menyatakan bahwa ia tidak pernah menemui ajaran yang sekarang sedang diberitakan oleh media.

"Di masa saya itu memang sama sekali tidak diajarkan hal-hal seperti itu ataupun hal-hal yang belakangan ini muncul ke permukaan. Itu tidak ada sama sekali justru narasi Al Zaytun terafiliasi dengan NII muncul ketika kita itu sudah lulus," ungkap Reza.

Reza menyatakan bahwa selama ia menempuh pendidikan di Al Zaytun, semua pelajaran yang diterimanya didasarkan pada kurikulum yang ditetapkan oleh Departemen Agama.

"Jadi murni ketika kita di dalam itu kita ikut kurikulumnya Depag karena memang MTS dan juga MA jadi enggak ada pelajaran ditambahkan kecuali hanya beberapa kitab kuning saja," sambungnya.

Menurut Reza, setiap kegiatan, termasuk ibadah, yang dilakukan di Al Zaytun sama seperti ibadah umat Muslim pada umumnya. Hal ini dikarenakan ia terlibat dalam organisasi pelajar Al Zaytun di bidang peribadatan.

"Normal-normal saja kenapa saya bisa katakan seperti ini dan saya berani mempertanggungjawabkan karena saya juga terlibat dalam organisasi pelajar Al Zaytun (OPMAZ) cuman saya di bidang peribadatan atau Badal Imam. Jadi saya sempat menjadi ketua Badal Imam di situ yang mengatur proses berjalannya ibadah santri semua santri di Al Zaytun," kata Reza.

Setelah lulus dari Pondok Pesantren Al Zaytun, Reza mengungkapkan adanya kaitan antara Al Zaytun dan Organisasi Negara Islam Indonesia (NII).

Namun, Reza menegaskan bahwa selama dia berada di Al Zaytun, dia tidak pernah mengalami atau menyaksikan cara shalat yang viral belakangan ini, di mana saf pria dan wanita digabungkan dan berjarak.

Kategori :