Ethica Gelar GRSI 2026, Farhan Sebut Bandung Pusat Perkembangan Fesyen Muslim Dunia

Ethica Gelar GRSI 2026, Farhan Sebut Bandung Pusat Perkembangan Fesyen Muslim Dunia

Ethica Gelar GRSI 2026, Farhan Sebut Bandung Pusat Perkembangan Fesyen Muslim Dunia--

Momen ini juga dimanfaatkan sebagai wadah silaturahmi para mitra dan agen dari seluruh Indonesia. Gelaran tahun ini ditutup dengan harapan agar semangat binar dan kebersamaan yang tercipta dapat berlanjut hingga Idul Fitri mendatang, sekaligus menjadi awal bagi kehadiran fashion show 2027 yang akan menghadirkan koleksi sarimbit lebih istimewa. 

Sementara itu Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan apresiasi atas konsistensi Ethica Group selama 18 tahun. Bandung sejak lama menjadi pusat perkembangan fesyen, termasuk fesyen muslim yang kini mendapat pengakuan dunia.

Pada 1980-an hijab sempat dilarang di sekolah, namun sejak 1991 hijab mulai dianggap bisa fashionable. Perubahan tersebut kemudian melahirkan revolusi besar dalam dunia fesyen muslim.

“Tanpa disadari, Bandung telah menjadi salah satu penentu utama lahirnya mode fesyen muslimah di dunia. Bahkan brand global seperti Nike mengeluarkan produk untuk atlet muslimah. Ini membuktikan bahwa kreativitas dari Bandung mampu memberi pengaruh hingga level internasional,” tuturnya.

Farhan menyebut pentingnya sertifikasi halal bagi produk fashion muslim. Sertifikasi halal bukan hanya soal bahan baku, tetapi juga menyangkut proses produksi, distribusi, hingga pembiayaan. 

Sertifikasi halal adalah proteksi non-tarif dalam perdagangan internasional. Ia mendorong agar Ethica Group memastikan seluruh produknya tersertifikasi halal, karena hal ini memberi nilai tambah dan kepercayaan yang besar di pasar global.

Farhan juga menyoroti ancaman produk impor murah dari Tiongkok yang bisa mematikan industri lokal. Salah satu langkahnya adalah proteksi melalui kualitas produk dan sertifikasi halal.

"Industri fesyen merupakan bagian dari industrialisasi ekonomi kreatif. Selain menghasilkan produk bernilai tinggi, industri ini juga menciptakan lapangan kerja dan memberikan dampak sosial melalui zakat, infak, serta sedekah," jelasnya.

Farhan menyebut, ada sekitar 120 ribu warga Bandung atau 3,86% populasi yang berada dalam garis kemiskinan. Karena itu, industri kreatif perlu terus berkembang agar mampu menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Diharapkan acara GRSI 2026 di Bandung, bukan hanya sebagai peluncuran koleksi fashion, tetapi juga momentum memperkuat kolaborasi antara industri, pemerintah, dan lembaga keuangan syariah," pungkasnya. (*)

Sumber: