Diduga Keracunan Usai Santap MBG, 12 Siswa SD Legokhayam Cimenyan Bandung Dilarikan Ke Klinik

--
Ia menyebut, jumlah siswa yang terdampak hanya sebagian kecil dibanding total penerima MBG.
“Kalau memang keracunan massal, logikanya dari 300-an siswa bisa lebih banyak yang kena. Tapi ini hanya 12 orang. Bisa jadi kondisi anak yang memang tidak siap menerima makanan atau faktor lain seperti jajanan,” ujarnya.
Nendi menjelaskan pembagian MBG di SD Legokhayam terbagi dua shift, yakni pagi dan siang, di mana siswa yang terdampak berasal dari shift siang.
“Kalau pagi, alhamdulillah tidak ada apa-apa. Untuk siang, makanan memang ada jeda waktu antara masak pagi dan siang sesuai SOP dan pengawasan ahli gizi,” terangnya.
“Makanya ahli gizi dan koki pun kita memang diperintahkannya direkrut sesuai dengan bidangnya gitu. Kebetulan juga ahli gizinya, makanya kita datangkan juga ke sini agar bisa menjelaskan tentang penyajian dan lain-lainnya sesuai dengan ahli gizi yang sudah dihitung takaran dan gram masing-masing,” ucapnya.
“Iya, betul Pak. Karena kan dari kita gerak dari penerima mandat dari 1854 itu alhamdulillah ya istilahnya baru 12 gitu,” ungkapnya
“Mudah-mudahan ya tidak ada lagi karena kita pasti menerapkan di dapur kita sesuai SOP karena kita juga sudah kedatangan dari Dinkes, Puskesmas, dan lain-lain. SOP-nya pasti sama kita diterapkan. Kokinya pun yang istilahnya background-nya memang yang sudah berpengalaman di bidang koki. Ahli gizinya pun itu memang background-nya juga istilahnya yang ahli gizi gitu,” pungkasnya.* (ysp)
Sumber: