Video Viral Pemulung Asal Majalaya di TPA Sarimukti, Begini Jawaban Dinsos Kabupaten Bandung

Video Viral Pemulung Asal Majalaya di TPA Sarimukti, Begini Jawaban Dinsos Kabupaten Bandung-Istimewa-Radar Jabar/Yusup
Ia menambahkan, para TKSK saat kunjungan didampingi oleh Kepala Desa dan Sekretaris Desa Neglasari.
Mimin adalah ayah dari tiga orang anak, di mana anak pertamanya sudah bekerja sebagai kuli bangunan di Bekasi. Sementara itu, anak kedua masih bersekolah di SD kelas 2 dan anak bungsu yang berumur 5 tahun.
"Ternyata sudah banyak warga di Kampung Pasir Luhur RT 1 RW 4 itu yang pernah dan masih menjadi pemulung di TPA Sarimukti selama bertahun-tahun dari berbagai generasi," kata Miftahusslam.
Berdasarkan hasil assesmen pula, memulung makanan yang dibuang oleh toko atau supermarket karena sudah kadaluarsa ternyata sudah biasa dilakukan.
"Tidak hanya daging ayam atau ikan, ada juga makanan yang dibuang dalam kemasan kaleng atau dus. Daging ayam yang dibuang pun merupakan daging yang disimpan di es beku atau freezer sehingga kondisinya masih relatif segar," ungkapnya.
Sejak menikah, kata Miftah, pasangan suami istri Mimin dan Iin memang belum memiliki rumah dan masih menumpang di orangtuanya.
Padahal, Mimin sudah memiliki sepetak tanah, namun ia belum punya dana untuk membangun rumah karena penghasilannya sebagai peumulung sangatlah minim.
"Pemerintah Desa Neglasari memang sudah merealisasikan program bedah rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kampung Pasir Luhur dan sudah ada warga yang mendapatkan program rutilahu ini. Mimin sendiri belum mendapatkan program ini karena tidak ada rumahnya. Baru rumah ibunya saja yang sudah direhab rutilahu pada tahun 2010 lalu," ungkap Miftah.
Sumber: