Wali Murid di Kabupaten Bogor Keluhkan Server SPMB

Wali Murid di Kabupaten Bogor Keluhkan Server SPMB

Antrean wali murid untuk penyesuaian SPMB di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Foto: Regi--

RADAR JABAR - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) menimbulkan keluhan dari beberapa Orang Tua siswa yang ingin mendaftarkan ke jenjang berikutnya.

Diketahui, SPMB tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor sudah dimulai sejak Selasa (1/7/2025) lalu.

Salah satu Wali Murid asal Ciriung, Susi mengutarakan, SPMB kali ini dirasa terlalu mendadak karena dinilai kurangnya sosialisasi bagi orang tua. Bahkan, kata dia, sempat mengurus SPMB selama dua hari untuk dapat terselesaikan.

"Kayak yang ngedadak gitu, dari kemarin itu saya mondar mandir, dua hari saya beresin akhirnya bisa," kata Susi saat ditemui di Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, pada Rabu (2/7/2025).

BACA JUGA:Gubernur Jabar KDM Tetapkan Pergantian Nama RSUD Al Ihsan Menjadi RS Welas Asih, Ini Alasannya

BACA JUGA:Rencana Perpanjangan Jam Operasional Taman di Kabupaten Bogor, DPKPP Bakal Evaluasi Hal Ini

"Seharusnya dari dinas turun ke guru, dari guru turun ke orang tua. Wanti-wanti jauh-jauh hari, kasian yang lain kan domisli di sini KTPnya jauh jadi gimana gitu," sambung dia.

Kata dia, mengalami kesulitan dimulai karena Kartu Keluarga (KK). Ia mendengar dari orang lain, KK harus memiliki barcode untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah lanjutan.

Padahal, lanjutnya, dapat mengubah alamat pada server SPMB tersebut. Susi berpikir tidak ada perubahan data dan hanya membutuhkan KK yang sudah ada barcode saja.

"KK, saya kan dengar orang-orang katanya harus barcode, saya ubah enam bulan lalu saya bikin barcode. Padahal ubah daftar di sana, alamat di sana. Saya pikir sistemnya udah lebih bagus ga ada perubahan data cuman ada urusan biar ada barcode," katanya.

BACA JUGA:BBM Nonsubsidi Naik, Masyarakat Mulai Beralih ke Transportasi Umum

BACA JUGA:BK DPRD Kabupaten Bandung Terima Kunjungan Kerja dari BK Kabupaten Bogor, Ini yang Dibahas

Bahkan, Susi mengira, server SPMB sudah canggih tetapi masih manual. Maka dari itu, dia perlu datang ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor untuk penyesuaian data.

"Ternyata, kirain udah canggih ternyata engga, masih manual. Jadi harus saya datangin biar dibenerin gitu," ucap dia.

Sumber: