Status Calon Siswa Diterima Tiba-Tiba Berubah Ditolak, Sistem SPMB Cimahi Dipertanyakan

Status Calon Siswa Diterima Tiba-Tiba Berubah Ditolak, Sistem SPMB Cimahi Dipertanyakan-Aziz-Istimewa
RADAR JABAR – Adanya perubahan status calon siswa secara tiba-tiba di Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 tingkat SMP di Kota Cimahi menuai sorotan tajam.
Perubahan status calon siswa yang sebelumnya diterima dan berubah menjadi tidak diterima beberapa jam kemudian membuat bingung orang tua calon siswa. Terutama orang tua dan siswa yang menjadi korban.
Kasus perubahan status secara tiba-tiba itu terjadi pada calon siswa GAS. Dimana GAS sendiri mendaftar SPMB ke SMPN 2 Cimahi melalui jalur prestasi.
”Sebenernya udah masuk SMPN 2 pas pengumuman Sore Hari Sabtu, tapi pas di update lagi yang malem langsung gak ada,” ungkap saudara GAS, melalui WhatApps, Rabu (18/6).
Dia pun mempertanyakan mekanisme pergeseran yang terjadi. ” Gak tau mekanisme ka geserna kmha eta. Kan aneh mang lamun kasusna kieu (tergesernya gimana itu. Kan Aneh Kalau kasusnya seperti ini,” ucapnya.
Menurutnya, kejadian tersebut membuat kaget dan kecewa orang tua dan GAS. Terlebih, GAS sebelumnya merasa senang karena dari hasil pengumuman telah dinyatakan diterima dan tinggal melakukan daftar ulang.
”Aneh kan SPMB ini katanya online tapi kok seperti itu,” katanya.
BACA JUGA:Pemkot Cimahi Siapkan Anggaran Rp2,2 Miliar Lebih Untuk Pembangunan Bundaran Jati
Dia pun mempertanyakan perubahan status tersebut. Sebab pihaknya sudah mengikuti pendaftaran melalui jalur prestasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
”Ya intinya kami minta penjelasan kenapa bisa seperti ini, tentu kecewa sampai sekarang. Penjelasan juga harus yang masuk akal karena di sini kami dirugikan,” tandasnya.
Menanggapi kasus yang terjadi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Nana Suyatna mengaku jika hal tersebut terjadi karena ada kesalahan teknis saat sistem menerima pendaftar dengan jalur prestasi.
Menurutnya, saat itu sistem hanya membaca jalus prestasi akademik saja, padahal secara regulasi ada non-akademik juga. Memang yang kemarin itu diterima semua di akademik sementara non akademiknya kosong,” terang Nana.
Nana mengaku, setelah kesalahan tersebut, pihaknya langsung meng- takedown pengumuman hasil penerimaan, kemudian memperbaiki sistem, sebelum kemudian melakukan pengumuman ulang.
”Jadi setelah difilter, jelas ada yang lulus dan tidak lulus karena kan penilaian jalur prestasi juga menggunakan bobot. Bisa dilihat dari nilai rapor untuk akademik, dan bobot prestasi untuk jalur non akademik,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Heni Tishaeni mengatakan, permasalahan yang terjadi karena ada kesalahan sistem. ”Ketika diketahui ada kesalahan kita buru-buru perbaiki,” katanya.
Heni mengakui saat itu kesalahan perubahan status secara tiba-tiba terjadi dua kasus. Dimana kasus lain yang terjadi adalah pendaftar yang seharusnya diterima di pilihan satu jadi diterima di pilihan dua.
”Jumlahnya sekitar 48. Kalau yang diterima jadi tidak diterima kami belum tahu jumlahnya. Jadi itu memang dari kekeliruan sistem membaca perintah,” kata Heni saat ditemui wartawan, Kamis (19/6/2025).
Meski mengakui adanya kesalahan, namun Heni menegaskan jika calon peserta didik yang berubah statusnya terutama dari yang asalnya diterima menjadi tidak diterima sudah sesuai dengan data yang dimiliki.
Dia pun mengklaim tidak mengambil hak yang tidak seharusnya. ”Jadi cuma memang kalau dianggap PHP, ya orangtua memang di-PHP. Tapi poinnya itu, kami ada data kalau anak yang berubah jadi tidak diterima, memang sudah seharusnya tidak diterima,” tandasnya.
Secara keseluruhan, kuota SPMB jenjang SMP di Kota Cimahi sebanyak lima ribuan calon peserta didik. Sementara jumlah pendaftarnya diprediksi mencapai tujuh ribuan.
”Kendalanya kan di kuota, jadi wayahna persaingan akan ketat. Di luar kesalahan sistem, pasti ada dua ribuan anak yang tidak akan diterima,” tandasnya. (ziz)
Sumber: