Jadi Proyek Prioritas Nasional, Giant Sea Wall Semarang-Demak Berpeluang Diperpanjang 10 KM

Jadi Proyek Prioritas Nasional, Giant Sea Wall Semarang-Demak Berpeluang Diperpanjang 10 KM

Jadi Proyek Prioritas Nasional, Giant Sea Wall Semarang-Demak Berpeluang Diperpanjang 10 KM--Istimewa

RADAR JABAR, JAKARTA - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menggelar pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Kantor Kementerian PU, Jakarta, pada Kamis, 12 Juni 2025.

Pertemuan tersebut membahas langkah-langkah penanganan banjir rob di Kabupaten Demak. Rapat yang turut dihadiri perwakilan warga dan PCNU Demak ini menghasilkan sejumlah kesepakatan.

Salah satu poin pentingnya adalah rencana penambahan panjang giant sea wall (tanggul laut) di wilayah Kabupaten Demak dan Kota Semarang. Penambahan ini diajukan sebagai aspirasi masyarakat agar genangan rob di Sayung Demak dan Kota Semarang tidak semakin meluas.

"Tadi sudah bertemu dengan Menteri PU, sudah dijelaskan usulan dari masyarakat Kabupaten Demak, kita sampaikan terkait penambahan giant sea wall untuk tanggul," kata Taj Yasin usai rapat.

BACA JUGA:Upaya Pemprov Jateng Tangani Korban Banjir Rob Demak, dari Pelayanan Kesehatan Gratis hingga Bantuan Sembako

BACA JUGA:Atasi Banjir Rob di Sayung Demak, Pemprov Jateng Lakukan Pengerukan Sedimen Sungai Dombo

Usulan pembangunan tambahan tanggul rob direncanakan di sisi timur Tol Semarang-Demak, dengan panjang sekitar 10 kilometer dan perkiraan anggaran sebesar Rp1,7 triliun. Penambahan panjang tanggul ini akan difokuskan untuk mengatasi banjir rob di Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, serta Wedung, yang mencakup 22 desa terdampak.

Taj Yasin menyampaikan bahwa rencana perluasan giant sea wall tersebut sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto. Presiden sebelumnya menegaskan bahwa tanggul laut raksasa akan dibangun membentang di pesisir utara Pulau Jawa, mulai dari Banten hingga Jawa Timur, sebagai langkah antisipasi rob.

Untuk penanganan darurat, lanjut Taj Yasin, proses normalisasi Sungai Dombo di kawasan Sayung sudah dimulai. Alat berat seperti ekskavator telah dikerahkan ke lapangan, ditambah pengoperasian pompa baru dari Dinas PU maupun Pusdataru Jawa Tengah.

Seluruh perangkat dinas di lingkungan Pemprov Jateng turut mendukung upaya ini, termasuk memastikan pasokan logistik, layanan kesehatan, dan penanganan situasional di lapangan. Langkah-langkah tersebut akan terus dijalankan setidaknya selama satu pekan ke depan.

"Itu semua sudah dilakukan. Normalisasi juga sudah mulai kami lakukan. Tadi juga disampaikan oleh Kementerian, akan ada tambahan pompa sebanyak lima unit yang kapasitasnya lebih besar. (Pompa) yang waktu itu digunakan untuk penanggulangan banjir bandang di perbatasan Demak-Kudus tahun 2023-2024. Itu juga akan diturunkan," jelasnya.

BACA JUGA:Urai Kemacetan di Sayung Demak, Pemprov Jateng Tutup U-Turn Median Jalan di Depan Pabrik Polytron

BACA JUGA:Atasi Banjir Rob Sayung Demak, Pemprov Jateng Perbanyak Pompa

Mengenai tambahan pompa dari kementerian, koordinasi juga telah dilakukan bersama Wakil Bupati Demak, khususnya terkait lokasi penempatan pompa. Prioritasnya adalah di area dengan genangan rob paling dalam, sehingga diharapkan dalam 2-3 hari ketinggian air dapat surut sekitar 30 cm.

"Itu kalau dilakukan terus-menerus. Insyaa Allah daerah-daerah itu akan cepat surut," jelasnya.

Dukungan lain dari Kementerian PU berupa pengiriman tambahan 7 unit ekskavator yang akan segera digunakan untuk kegiatan normalisasi sungai di kawasan Demak. Material hasil pengerukan sedimentasi sungai nantinya dapat dimanfaatkan untuk menimbun lahan rumah warga maupun sarana publik.

"Itu akan kita berikan semuanya, tidak ada pungutan biaya, sehingga tidak hanya menormalisasikan sungainya, tetapi juga membantu masyarakat yang terdampak rob. Itu kesepakatan-kesepakatan dan akan segera dilaksanakan," ungkapnya.

Rencananya, masyarakat juga akan menggelar istighosah pada hari Minggu, 15 Juni 2025. Istighosah tersebut merupakan upaya spiritual meminta kepada Allah SWT, agar bencana rob bisa segera berkurang.

"Insyaa Allah istighosah ini baik untuk meminta kepada Allah, kepada Tuhan, semoga bukan hanya ikhtiar kita dengan menjalankan giant sea wall dan penambahan giant sea wall," kata Taj Yasin.

BACA JUGA:PLN Icon Plus Regional Jawa Barat Gelar Aksi 'Bottle Up' Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia

BACA JUGA:Perkuat Semangat Kebersamaan untuk Membangun Jawa Tengah, 438 Peserta Hadiri Manunggal Leadership Retret

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (PU BMCK) Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono menambahkan, untuk penanganan jangka panjang tahun 2025 ini, Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Badan Otorita Penanganan Tanggul Laut Pantai Jawa, dengan prioritas pada Jakarta dan Semarang.

"Penanganan jangka pendek yang telah dilaksanakan oleh Pemprov Jateng saat ini, akan ditambah dari BBWS Pemali-Juwana sebanyak 12 Pompa dengan kapasitas 500 Liter/detik. Normalisasi beberapa sungai dan anak sungai di Demak telah dilaksanakan. Pemprov telah menyediakan 3 unit ekskavator, lalu akan ditambah 7 unit dari Kementerian PU beserta alat pendukungnya," katanya.

Sumber: