Sembilan Profesor Berebut Kursi Rektor UPI 2025–2030

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bakal menggelar pemilihan rektor periode 2025-2030.--Son/Jabar Ekspres
“Bangsa ini butuh peran Perguruan Tinggi. Konsep saya adalah UPI turun gunung. Atau bahasa lain hilirisasi,” jelasnya.
Prayoga menerangkan, saat ini banyak penelitian bukan hanya di UPI yang belum banyak dinikmati masyarakat. Itu mulai dari bidang kimia, pendidikan, maupun teknologi informasi.
Mestinya berbagai karya dan inovasi itu bisa ikut menuntaskan masalah dan mensejahterakan masyarakat. Contohnya untuk Kota Bandung atau Bandung Raya yang mengalami darurat sampah. Ini butuh berbagai inovasi untuk menuntaskan.
Di sisi lain, berbagai temuan atau inovasi menuntaskan masalah itu telah banyak ditemukan para dosen, hingga mahasiswa di kampus. “Perguruan Tinggi jangan sampai menjadi menara gading. Namun harus bisa menjadi jembatan, berkolaborasi dengan masyarakat, pemerintah, dunia usaha dan lembaga lain. Ini yang akan kami bangun,” tuturnya.
Menurut Prayoga, peran kampus yang turun gunung itu memang sudah dilakukan. Tapi menurutnya butuh ditingkatkan lagi. “Teori yang baik adalah yang bisa dipraktekkan. Maka kehadiran Perguruan Tinggi yang baik adalah yang benar-benar bisa dirasakan masyarakat,” jelasnya.
Tentunya Prayoga juga telah menyiapkan berbagai program dan strategi untuk eksekusi impian itu. Mulai dari pengembangan link and match dengan dunia industri untuk jawab kebutuhan tenaga kerja, hingga bersinergi dengan Pemprov maupun Pemerintah Pusat.
Prof Deni Darmawan Bawa 12 Program untuk UPI Multikampus Cemerlang
Salah satu kandidat berikutnya adalah Prof. Deni. Pria dengan nama lengkap Prof. Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si., M.I.Kom. itu kini duduk sebagai Direktur Kampus UPI Cibiru.
Segudang riset, buku terbitan, pengalaman hingga penghargaan yang dimiliki menjadi modal penting dalam pesta demokrasi tingkat kampus ini. “Kami ingin menegaskan bahwa UPI ini kampus besar. Kami ingin lebih melayani. Terutama memberi jaminan bagi mahasiswa yang dalam ekonomi bawah,” ucapnya saat menyampaikan motivasi mengikuti pemilihan rektor kepada Jabar Ekspres, Kamis (23/4).
Menurut Deni, UPI merupakan kampus yang tidak bisa dianggap enteng. UPI punya kampus tidak hanya di Bandung tapi juga di sejumlah daerah. Sehingga UPI ini perlu ditegaskan sebagai kampus yang besar. “Visi kami adalah perluasan kelembagaan dan reorientasi UPI sebagai multikampus,” tegasnya.
Deni juga telah menyiapkan berbagai program dan strategi untuk mensukseskan visi itu. Setidaknya ada 12 program yang dirancang. Mulai dari program market place, menambah kekayaan atau layanan kampus, membangun kekayaan ilmuwan di wilayah, hingga membangun perusahaan unit kerja di lingkungan UPI.
“Kampus perlu perusahaan, jadi kalau ada efisiensi dari pemerintah soal anggaran, maka kampus tidak gelisah. Ini juga bisa menjadi ladang kerja alumni,” cetusnya.
Program lain yang tak kalah menarik adalah berupaya menghadirkan ambassador kampus. “Ini SDM pilihan, misal kami ingin ahli olahraga UPI bisa bersuara di level Asian Games,” terangnya.
Sebanyak 12 program itu akan dibalut dengan Strategi IIKRAR. Yang merupakan singkatan dari Integritas Managerial, Internasionalisasi, Kualitas SDM, Rekognisi yang layak, Aktif berkolaborasi dan Reorientasi prestasi global. “Dengan demikian semangatnya adalah mewujudkan UPI Multikampus Cemerlang,” ucapnya.
Deni sendiri juga sudah cukup lama berkiprah di dunia pendidikan. Berbagai penghargaan juga banyak dikantongi. Misalnya Peringkat 1 Anugerah Akademik Leader tahun 2023, mendapatkan Gold Winner Scientist versi AD Scientific Index.
Sumber: