Cari Bakat Anak, FLS3N Digelar Kecamatan Cisarua KBB

FLS3N Digelar Kecamatan Cisarua KBB--
RADAR JABAR - Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) 2025 secara rutin digelar di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Di tingkat Kecamatan Cisarua, kegiatan ini dilaksanakan di SDN Pameungpeuk, Desa Pasirhalang, Selasa 23 April 2025.
Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 07.30 - 12.00 WIB. Dan pada Pukul 12.15 diadakan pengumuman pemenang untuk seluruh mata lomba yang digelar.
Adapun lomba yang digelar tersebut, diantaranya menyanyi solo, gambar ekspresi, mendongeng, menulis cerita, tari, pantomim, kriya, cipta syair, cipta pantun dan baca puisi
Hal tersebut disampaikan seorang juri Menulis Cerita, Tuti Kartika saat dikonfirmasi Radar Jabar usai kegiatan, Rabu siang.
Ia menjelaskan, khusus untuk lomba menulis cerita, dari hasil karya siswa terlihat jenis cerita yang sifatnya inspiratif khas anak SD.
BACA JUGA:Ketua Fraksi Partai Demokrat Ungkap Harapannya di Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-384
BACA JUGA:Hasil Liga Inggris: Arsenal Diimbangi Crystal Palace, Liverpool 1 Poin Lagi dari Gelar Juara
"Kebanyakan anak-anak memilih menulis cerita inspiratif dengan tema "membangun tujuh kebiasaan baik (bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, tidur cepat), sedang untuk tema "Bumi yang asyik" dan "Petualangan tak terlupakan" yang panitia berikan kurang dipilih peserta," ungkapnya.
Tuti menuturkan pandangannya, soal pemilihan tema yakni membangun tujuh kebiasaan baik. Tema ini, dikarenakan lebih mudah untuk anak dalam menuliskannya karena anak bisa bercerita tentang pengalamannya sendiri.
"Mulai dari bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, tidur cepat seperti yang dilakukannya setiap hari. Anak tinggal mengganti tokoh disesuaikan dengan pengalaman pribadi agar tidak sama dengan yang lain," terangnya.
"Ditambah sedikit bumbu dengan dialog singkat untuk memunculkan karakter serta juga menambahkan konflik sesuai yang pernah dialami," sambungnya.
Tokoh dimunculkan, paparnya, melakukan kegiatan negatif dari tujuh kebiasaan baik. Dimana, di akhiri cerita dengan tragis agar bisa membentuk sebuah pesan.
Seperti itulah mayoritas cerita yang dibuat anak, bahkan ada juga cerita yang kemiripannya dengan contoh cerita inspiratif di Google sangat tinggi.
Sumber: