Ketua DPRD Kabupaten Bogor Jadi Korban Pengurangan Takaran BBM

Ilustrasi mesin pengisian BBM yang telah disegel. Foto: Regi--
RADAR JABAR - Ketua DPRD Kabupaten Bogor menjadi korban pengurangan takaran BBM di SPBU Jalan Alternatif Sentul.
Ia membenarkan, sering mengisi bahan bakar untuk kendaraannya di SPBU yang saat ini telah terbukti melakukan pengurangan takaran.
Dia mengaku sebagai korban dari tindak kecurangan itu, karena kerap kali mengisi bahan bakar di atas Rp 500 Ribu.
"Saya sering ngisi (bensin) disini," kata Sastra kepada wartawan di SPBU Jalan Alternatif Sentul, pada Rabu (19/3/2025).
"Termasuk korban lah, karena kalau ngisi itu kan biasanya kalau kita tuh ngisi full diatas 500 rb," sambungnya.
Politisi Partai Gerindra itu menyampaikan, pengusaha SPBU untuk tertib dan tidak melakukan kecurangan agar memperoleh keuntungan yang berlimpah.
BACA JUGA:Dirut Pertamina Patra Niaga Mars Ega Tutup SPBU Akibat Sunat Takaran BBM
BACA JUGA:Pihak Bareskrim Polri Periksa Pengawas SPBU Sunat Takaran BBM di Jalan Alternatif Sentul
"Pasti keuntungan yang diatur oleh Pertamina saya kira cukup," ucap dia.
Sastra mengaku terkejut atas kecurangan yang dilakukan oleh pihak SPBU itu. Padahal, lanjut dia, pihak Disperdagin kerap kali melakukan tera ulang setiap tahun.
Pemberlakuan tera tersebut sebagai bentuk komitmen tertib ukur dari Pemkab Bogor.
"Ini juga kita kecolongan tapi dari Pemda sudah melakukan tera setiap tahun, karena memang aturannya setiap tahun sekali," kata dia.
Adapun, ia merasa prihatin atas kejadian tersebut dan berharap tidak ada lagi SPBU pertamina yang melakukan kecurangan kepada masyarakat.
Diketahui, pihak SPBU memasang alat tambahan berupa komponen alat elektronik yang terbukti mengurangi takaran BBM pada konsumen.
Sumber: