168 Jiwa Terdampak Pergeseran Tanah di Bojong Koneng

168 Jiwa Terdampak Pergeseran Tanah di Bojong Koneng

Situasi pascapergerakan tanah di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, pada Selasa (4/3/2025).-Regi Pratasyah -Radar Jabar

Ia mengatakan, saat itu sedang melakukan salat terawih di rumah. Saat itu hujan mengguyur sejak pukul 18.00 hingga 06.00 WIB.

"Lagi di rumah lagi taraweh, tiba-tiba pas pagi ketawan retak-retak disini. Terus yang paling parahnya lagi pas awal, hujannya dari jam 6 sampe jam 6 lagi pagi, 12 jam," kata Sanusi, pada Selasa (4/3/2025).

Pada Senin malam sekitar pukul 19.00 WIB, ia mengaku panik saat pegeseran tanah terjadi, rumahnya retak dan dapur amblas akibat peristiwa tersebut.

"Ini retak-retak baru seperti rumah saya, sampai dapurnya habis terbawa (ambles). Panik lah, siapa yang tidak panik oyag-oyag di dalam rumah, kejadiannya jam 19.00 wib malam," ucap dia.

"Jangan pikir ini retaknya ga maju, ini setiap hari (retaknya) maju. Dari mulai hari sabtu, minggu, senin, sekarang selasa nambah parah," sambungnya.

Ia menutur, sejak 2013 lalu rumahnya masih bisa untuk menjadi tempat tinggal. Berbeda, dengan saat ini sudah harus keluar dari rumah itu.

"Saya dari tahun 2013 masih bisa diisi ini rumah, sekarang mah tahun 2025 udah ga bisa disi lagi saya mau mengungsi," lanjutnya.

Pria paruh baya itu mengungkapkan, warga sudah sepakat untuk melakukan pengungsian. Menurutnya, setiap musim hujan datang selalu kembali terulang pergerakan tanah tersebut.

"Tiap tahun musim hujan, gini terus gini terus, mending relokasi secepat-cepatnya," ungkap dia.

Ia menambahkan, meski saat ini belum mengetahui tempat tujuan untuk relokasi. Masyarakat setempat berkeinginan ke wilayah Cikeas, Sukaraja.

"Belum sih, tapi masyarakat kalo mau di relokasi maunya di Cikeas," tambahnya.

Dirinya menjelaskan, hingga saat ini warga yang terdampak belum menerima bantuan dari Pemkab Bogor. 

Maka dari itu, Sanusi bersama warga lainnya menemui aparat untuk memperjelas nasib warga yang terdampak khususnya Kampung Curug RT 1 dan RT 2 di RW 9.

"Belum, makanya tadi saya pagi jam 9 ngajak teman-teman untuk menemui aparat-aparat kenapa kita di diemin terus. Kemana kita harus mengungsi gitu," ucap dia.

Kemudian, Sanusi berencana untuk mencari kontrakan sementara. Hingga kini, kata dia, Pemkab Bogor belum menyediakan tempat pengungsian.

Sumber: