Ingatan Pria Paruh Baya Soal Banjir yang Melanda Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan

Ingatan Pria Paruh Baya Soal Banjir yang Melanda Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan

Situasi pascabanjir di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Senin (3/3/2025). Foto : Regi--

RADAR JABAR - Banjir yang menerjang Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua membuat lantai rumah warga berubah warna menjadi coklat atau tertutup dengan tanah yang terbawa akibat peristiwa itu.

Mulai dari batu bata, besi yang terkorosi, hingga klorofil terbawa arus kencang. Warga tidak menyerah, semua bahu membahu membersihkan rumah satu sama lainnya.

Bukan hanya masyarakat, TNI-Polri serta perangkat daerah lainnya mengeluarkan tenaga untuk membantu mereka yang terdampak.

Saat melakukan pembersihan, salah satu warga bernama Dada (61) membungkuk seperti pembuka tutup botol sambil menyapu tumpukan tanah yang menutupi lantai rumah milik kakaknya.

Kejadian banjir tersebut, terekam oleh salah satu gawai milik warga pada Minggu (2/3) malam lalu. Pada video yang beredar, terlihat petir dan air yang sudah mengepung wilayah Kampung Pensiunan RW 01 termasuk RT 01 hingga RT 03.

Kejadian peristiwa itu masih terekam jelas oleh pria paruh baya saat matahari mulai membawa cahayanya pergi.

"Awalnya cuaca mendung (terus) gerimis terus pas abis magrib mulai besar hujannya, terus sampe isya kan orang-orang pergi tarawih," kata Dada saat ditemui di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Senin (3/3).

Dia dan masyarakat lain tidak memperdulikan tangisan langit yang keras, mereka tetap pergi untuk menjalankan ibadah pelengkap bulan suci Ramadan.

Ia menutur, langit berwajah hitam, teriakannya semakin keras, dan diiringi tangisan yang terus menerus.

"Selama tarawih udah mulai hujan besar, gelap, petir. Sampe selesai tarawih hujannya masih besar, lebat banget pokoknya," ucap dia.

Seusai ibadah, dia pergi kembali ke rumah karena teringat sedang membenarkan langi-langit rumahnya yang mengalami kebocoran.

Sesampainya di rumah tepatnya RT 01, ia melihat keadaan rumah milik kakaknya di RT 02 sudah ada air yang berlari ke bawah menuju RT 03.

"Ponakan pas bangun di rumah kakak saya tau tau airnya udah segini (di atas mata kaki) dia keluar lewat pintu belakang, (pergi) ke atas," ucap dia

Sumber: