Program SparkGen: Guru dan Tenaga Pengajar Dituntut Tingkatkan Kompetensi Digital

Program SparkGen: Guru dan Tenaga Pengajar Dituntut Tingkatkan Kompetensi Digital-Yusuf-Radar Jabar
Program ini, kata Idham, berupaya memacu terciptanya ekosistem belajar yang inovatif dengan memanfaatkan kerangka Intel SFI.
Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi teknologi, mendorong kolaborasi lintas disiplin ilmu dan mencetak lulusan yang siap bersaing di era digital.
"Namun sebelum program ini diterapkan, kuncinya kompetensi dan literasi digital para guru dan dosennya juga harus ditingkatkan. Mereka harus mengadaopsi AI sebagai bagian integral dari pembelajaran," tutur Idham.
Sebab dengan kemampuan literasi digital yang mumpuni, guru dan tenaga pendidik dapat memanfaatkan berbagai platform dan aplikasi pembelajaran daring, serta menciptakan konten pembelajaran yang interaktif dan menarik.
BACA JUGA:Menyambut Ramadhan, Rumah Yatim Hadirkan Layanan Sosial dan Kesehatan Gratis
BACA JUGA:Menteri Nusron Bantah Isu Pembatalan Pencabutan Sertipikat HGB di Pagar Laut Milik Aguan
Meski demikian, ia menegaskan bahwa AI bukanlah pengganti guru. Guru tetap memegang peranan penting dalam membimbing, memotivasi, dan membangun hubungan dengan siswa.
AI hanyalah alat bantu yang dapat membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kurikulum berbasis teknologi dan pelatihan profesional.
Program ini mendorong kreativitas, pemecahan masalah, dan pola pikir adaptif, serta mempersiapkan generasi masa depan untuk sukses di era digital.
"Dengan bantuan teknologi AI dalam pendidikan, kami berharap dapat memperkaya metode pembelajaran dan mempersiapkan tenaga pendidik serta siswa dalam menghadapi perkembangan teknologi digital yang begitu pesat," imbuhnya.* (ysp)
Sumber: