IPB Harapkan Mahasiswa Suarakan Kepedulian Bukan Kebencian di Media Sosial

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Deni Noviana saat memberikan sambutan dihadapan ratusan mahasiswa IPB di Auditorium FEM, Dramaga, Kabupaten Bogor, pada Selasa (18/2). Foto : Regi--
RADAR JABAR - Institut Pertanian Bogor (IPB) menilai, tingkat kesopanan pengunaan media sosial di Indonesia termasuk dalam peringkat yang rendah. Meski begitu, para mahasiswa diharapkan bisa menyuarakan kepedulian di dunia maya.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan Dan Kemahasiswaan Deni Noviana dalam acara kampus literasi digital, bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) di Auditorium FEM IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor.
"Dan mohon saya dikoreksi kalau saya salah, jadi tingkat kesopanan penggunaan media sosial di Indonesia itu termasuk yang peringkatnya tidak bagus," kata Deni Noviana, pada Selasa (18/2).
Oleh karena itu, kata dia, para mahasiswa memiliki kesempatan yang besar untuk memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitar agar menggunakan media sosial lebih baik.
BACA JUGA:Siapkan Pemimpin Masa Depan, Mahasiswa BKU Gelar LKMM Pra-Dasar 2025
BACA JUGA:Mahasiswa Telkom U Ciptakan RALIVIDE: Alat Pendeteksi Korban Selamat di Bawah Reruntuhan Gempa Bumi
Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Hewan Indonesia itu menyampaikan, penyebaran informasi lewat digital mampu menyebarkan informasi pada tingkat nasional hingga internasional.
Deni mengatakan, para mahasiswa tentu dapat menyampaikan kepedulian kepada publik dalam setiap hal lewat media sosial.
"Kalau pakai digital bukan hanya lingkungan IPB tapi tentu levelnya internasional nasional. Jadi bagaimana bisa menyuarakan suara-suara kepedulian, suara-suara untuk memperbaiki kampus, memperbaiki daerah, perbaiki Indonesia, perbaiki diri sendiri, dan sebagainya itu bisa disampaikan ke publik," pungkasnya.
Diketahui, survei Digital Civility Index (DCI) 2021 mengukur tingkag kesopanan digital pengguna internet saat berkomunikask di media sosial.
Dalam temuannya, netizen Indonesia berada diurutan terbawah se-Asia Tenggara dengan kata lain paling tidak sopan.
Terdapat tiga faktor yang memengaruhi tingkat kesopanan netizen Indonesia, yakni hoaks dan penipuan, ujaran kebencian, dan diskriminasi.
Sumber: