Aksi Massa Ojol Tuntut THR Tuai Dukungan dan Hujatan

Ilustrasi Ojek Online-Dokumentasi Gojek-
"Iya saya ga bisa bantu ikut aksi orasi paling tidak saya bantu dukungan lewat doa," jelas dia.
Senada dengan John, pria berumur 35 tahun, panggilan akrabnya Keling telah menjadi driver ojol sejak tujuh tahun lalu atau 2018.
Ia masih merasakan, bonus besar dan kebutuhan rumah terbilang berada ditaraf tercukupi. Berbeda dengan sekarang, menurutnya sistem dari aplikator atau kantor kurang terbuka.
"Masih lah bonus gede masih, makin ke sini makin kurang jelas dari antara driver dan aplikatornya ga terbuka aplikatornya," ungkap Keling saat ditemui di Cibinong, pada Senin (17/2).
"Kurang terbuka masalah potongan kurang terbuka, jadinya ya makin ke sini makin perih," lanjutnya.
Keling mengetahui, adanya aksi dari rekan-rekan driver ojol yang menuntut agar memperoleh THR di Jakarta pada pagi hari ini.
Dirinya berharap, tuntutan dari para demonstran bisa terwujudkan segera karena dalat menjadi penghasilan tambahan bagi Keling dan keluarga.
"Ya mudah-mudahn bisa terealisasi, karena saya ga bisa ikut aksi ya mudah-mudahan terealisasi oleh pemerintah, bantu doa aja," harap Keling.
Berbeda dengan kedua temannya, pria berumur 30 tahun dengan inisial D, justru menolak gerakan aksi demonstrasi di Jakarta yang menuntut agar para driver ojol mendapatkan THR.
Menurutnya, saat melamar menjadi mitra di perusahaan ojol perlu membaca teliti perjanjian kemitraan yang diberikan oleh pihak perusahaan.
Ia juga mengumpat, jika ingin memperoleh THR agar kerja saja di PT dan tidak tergabung dalam perjanjian kemitraan driver ojol.
"Kalau pengen dapet THR ya kerja pabrik lah g***k banget ya kan kita mah mitra dalam tanda kutipnya freelance ya lu pengen dapet duit ya lu kerja narik lah kalo engga juga ya udah," tegas D di Cibinong, pada Senin (17/2).
Dia meyakini, lebih baik tersendat kemacetan karena mengantar penumpang dibanding unjuk rasa dengan menuntut THR.
"Kalau nuntut THR pasti ada kebijakan lain lagi, kalau menurut gua sih gitu makanya kenapa gua tetep narik ya narik aja ngapain juga demo," ucapnya.
D mengaku, memang ada yang mogok kerja untuk memberikan rasa respect antara satu sama lain, tetapi dia tetap teguh untuk memperoleh uang dengan cara membawa penumpang.
Sumber: