Gas 3KG Langka di Kabupaten Bogor, Emak-emak Susah Masak

RADAR JABAR - Kelangkaan gas elpiji 3 kg atau gas melon membuat kesulitan banyak pihak, mulai dari pengecer hingga ibu rumah tangga.

Salah satu Penjual gas elpiji 3 kg, Azis menyoroti kebijakan pemerintah yang melarang pengcer untuk memperjual belikan gas subsidi ini. Menurutnya, kebijakan tersebut justru memberatkan masyarakat, terutama ibu rumah tangga yang membutuhkan gas untuk memasak.

Azis merasa empati terhadap mereka yang kesulitan mendapatkan gas melon. Kata dia, sudah ada ibu-ibu yang belum bisa memasak karena kelangkaan gas tersebut.

“Pemerintah seharusnya lebih bijak dalam mengambil keputusan. Jangan sampai keadaan seperti ini terus berlanjut, kasihan ibu-ibu yang sudah beberapa hari belum bisa masak,” kata Azis, Senin (3/2).

BACA JUGA:Pemkot Cirebon Sebut Produktivitas Tanaman Padi Mencapai 7 Ton per Ha

BACA JUGA:Pemilik Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg Ungkap Kelangkaan yang Terjadi di Citeureup Kabupaten Bogor

Sebagai pedagang, Aziz sendiri telah berkeliling kawasan Citeureup untuk mencari gas elpiji 3 kg, namun setiap kali ia mengunjungi agen atau pangkalan, gas  selalu kosong.

“Sudah muter-muter di Citeureup, tapi belum dapat juga. Katanya, pengirimannya cuma sedikit setiap hari,” jelasnya.

Tak hanya Aziz, hal serupa juga dirasakan oleh Marika, seorang ibu rumah tangga yang kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. 

“Harga gas memang mahal, tapi kalau ada banyak stok, masyarakat pasti akan membeli untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka,” kata Marika. 

BACA JUGA:Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, 200 Tabung Habis Dalam Satu Jam di Kabupaten Bogor

BACA JUGA:Bupati Karawang Tekankan Optimalisasi Drainase untuk Atasi Banjir

Namun, ia menambahkan bahwa bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan, mencari gas elpiji 3 kg menjadi sangat sulit. 

"Yang punya kendaraan enak, tinggal cari di luar. Tapi yang tidak bisa berkendara, susah banget," ujarnya.

Sumber: