Minim Hoaks, Pilkada Serentak Tahun 2024 di NTB Dinilai Lebih Kondusif
--
Namun informasi hoaks yang berpotensi bisa saja menyebar jelang pengumuman hasil rekapitulasi oleh KPU NTB seperti kecurangan, netralitas penyelenggara hingga politik uang. Misalnya isu kecurangan berpotensi dikembangkan oleh dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Hal ini harus diwaspadai untuk menjaga kondusifitas daerah.
“Kemudian yang kedua isu ketidaknetralan penyelenggara pemilu. Ini yang kemudian menjadi semacam senjata bagi pihak yang kalah untuk membangun opini publik yang tidak didasarkan pada fakta-fakta objektif,” katanya.
Untuk sengketa pilkada 2024 ini menurut Wadir IV Politeknik MFH ini akan sangat minim diajukan oleh pasangan calon yang kalah. Karena melihat sikap politik yang sangat dewasa ketika mengucapkan selamat kepada pasangan calon yang menang sejak hasil quick count atau hitung cepat. “Untuk sengketa saya lihat minim sekali,” katanya.
Ketiga pasangan calon yang ikut pada kontestasi lima tahunan ini memiliki ilmu yang sangat memadai. Sehingga mampu meredam isu-isu yang bisa menimbulkan konflik ditengah masyarakat.
“Para doktor yang memiliki kapasitas ilmu yang memadai. Sehingga mampu menciptakan daya iklim yang kompetisi yang jauh lebih fair lebih kondusif. Pilkada tahun 2024 ini jauh lebih kondusif dan lebih aman jika dibandingkan dengan pilkada 5 tahun yang lalu,” tegasnya.
Sumber: