Pemkot Bandung Relokasi 20 Makam Terdampak Tanggul Jebol di TPU Cikutra

Pemkot Bandung Relokasi 20 Makam Terdampak Tanggul Jebol di TPU Cikutra

Pemkot Bandung Relokasi 20 Makam Terdampak Tanggul Jebol di TPU Cikutra--Antara

RADAR JABAR- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah memindahkan sebanyak 20 makam yang terdampak jebolnya tanggul di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Kota Bandung, pada Rabu (27/11).

Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Infrastruktur, dan Tata Ruang (Disciptabintar) Kota Bandung, Bambang Suhari, memastikan tidak ada jenazah yang hanyut akibat insiden tersebut.

"Kami telah memindahkan dua jenazah ke Blok E3 pada hari kejadian. Hari ini, target kami adalah merelokasi 18 makam lainnya," ungkap Bambang pada Kamis di Bandung.

Bambang menjelaskan, pihaknya telah berkomunikasi dengan ahli waris jenazah yang terdampak. Beberapa ahli waris mengajukan permohonan untuk memindahkan jenazah ke lokasi lain, seperti Cimahi, Jakarta, atau ke Blok F TPU Cikutra.

 

BACA JUGA:Beberapa Wilayah yang Terendam Banjir di Bandung, Jenazah di TMP Cikutra Sampai Muncul

BACA JUGA:Astagfirullah! Tanah Makam di TPU Cikutra Ambrol Sampai Kain Kafan Menyebul Keluar

 

"Sebagian ahli waris meminta agar tiga jenazah dipindahkan ke Cimahi, satu ke Jakarta, dan satu lagi ke Blok F TPU Cikutra agar dekat dengan makam keluarga mereka," jelasnya yang dikutip dari laman Antara.

Relokasi seluruh jenazah dari makam terdampak ditargetkan selesai pada hari yang sama. Sebagian besar jenazah akan dipindahkan ke Blok E3, yang berada di area tanah lebih tinggi untuk menghindari risiko serupa di masa depan.

"Saya berharap relokasi selesai hari ini, asalkan tidak turun hujan. Proses pemakaman di Blok E3 bisa dilihat nanti," tambah Bambang.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pemerintah akan terus memantau situasi, terutama jika hujan lebat kembali terjadi. Ia juga meminta pengertian dari para ahli waris terkait langkah darurat yang telah diambil.

"Kami memohon pengertian dari para ahli waris. Relokasi ini dilakukan demi menjaga keamanan jenazah. Mekanisme birokrasi memerlukan waktu, sehingga kami langsung bertindak untuk mencegah kerusakan lebih parah," tegas Bambang.

Sumber: