Sistem Pendidikan di Indonesia Semakin Mengkhawatirkan, Ini 4 Pola Pikir yang Bisa Ubah Kebokbrokan Itu

Sistem Pendidikan di Indonesia Semakin Mengkhawatirkan, Ini 4 Pola Pikir yang Bisa Ubah Kebokbrokan Itu

Sistem Pendidikan di Indonesia Bokbrok-RJ-

Padahal, kita sama-sama tidak tahu kapan hidup akan berakhir. Mengapa lebih memilih untuk pesimis dan mengurungkan niat? Memang, tidak ada jaminan Timothy akan hidup 10 tahun lagi, tapi juga tidak ada yang bisa memastikan ia akan meninggal dalam 10 tahun.

BACA JUGA:Sorot Ketimpangan Pendidikan, Cawagub Erwan Setiawan Janji Hapus Zonasi

BACA JUGA:Mahalnya UKT Buat Kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia Menurun, Kalah Jauh dengan Malaysia

Menurut kami, lebih baik kita selalu optimis, terus berusaha hingga akhir hidup, daripada pesimis dan tidak meninggalkan upaya apa pun. Jika Anda punya pandangan berbeda, kami terbuka untuk berdiskusi.

Keempat poin yang kami jelaskan tadi sebenarnya adalah tentang pengendalian mental dan cara berpikir atau yang dapat disebut sebagai kecerdasan emosional (IQ atau emotional intelligence). Seseorang dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung bisa menjalani hidup lebih tenang dan mendapatkan apa yang ia inginkan, tanpa terhalang sebesar apa pun rintangannya.

Kecerdasan emosional ini bisa dilatih, salah satunya dengan cara memahami dan merefleksikan empat poin yang telah kami bahas. Meningkatkan kecerdasan ini membutuhkan pengendalian pola pikir dan emosi, dan ini tidak mungkin dilakukan tanpa kesadaran diri, atau jika kita selalu menanggapi sesuatu secara otomatis.

Empat poin di atas dirancang untuk membuka kesadaran bahwa perspektif atau cara pandang kita dalam merespon sesuatu sebenarnya dapat kita kendalikan. Dengan perspektif yang tepat, kita bisa membuat keputusan yang baik bagi diri kita sendiri.

Misalnya, dalam merespons kondisi sistem pendidikan kita yang masih kurang baik, kita tetap berharap solusinya akan segera ditemukan oleh pemerintah. Walaupun sistem pendidikan belum sempurna, ini bukan alasan untuk menutup impian dan keinginan kita untuk bertahan hidup di Indonesia.

Dengan mengasah mental dan pola pikir yang telah dibahas, peluang untuk hidup sesuai yang kita inginkan dapat tercapai, melalui kemampuan beradaptasi, menahan diri dalam proses, serta memiliki harapan yang realistis tanpa harus menggantungkan masa depan sepenuhnya pada sistem pendidikan.

Sumber: