Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi Selasa Pagi, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada
Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi Selasa Pagi, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada --(Sumber Gambar : Antara)
RADAR JABAR - Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, kembali mengalami erupsi pada Selasa (29/10) sekitar pukul 09.08 WIT, mengeluarkan kolom abu kelabu yang terlihat setinggi 800 meter di atas puncak gunung.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang condong ke arah Timur Laut," ungkap Richard Chaniago, petugas di Pos Pengamatan Gunung Api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, dalam keterangan tertulis dari Ternate, Selasa.
Gunung dengan ketinggian 1.325 meter dari permukaan laut (mdpl) ini mengalami erupsi, yang tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 1 menit 3 detik di Pos Pengamatan Gunung Ibu yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.
Ia juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Ibu, serta pengunjung dan wisatawan, untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak, serta lima kilometer ke arah bukaan kawah di sisi utara gunung yang masih aktif.
BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi Berulang, Masyarakat Diimbau Waspada
BACA JUGA:Gunung Semeru Alami Tiga Kali Erupsi pada Selasa Pagi: PVMBG Imbau Masyarakat Waspada
Dalam kondisi hujan abu, masyarakat yang berada di luar rumah disarankan menggunakan masker dan kacamata untuk melindungi diri dari paparan abu vulkanik.
Dia pun menambahkan bahwa semua pihak perlu menjaga situasi tetap aman dan kondusif, tidak menyebarkan informasi palsu (hoaks), serta tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang sumbernya tidak jelas, dan mengikuti arahan dari pihak pemerintah daerah (pemda).
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici, untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Ibu," katanya.
Sumber: beranda antara