Banyak jadi Andalan Ibu-Ibu, Channel Cocomelon Ternyata Berbahaya untuk Anak

Banyak jadi Andalan Ibu-Ibu, Channel Cocomelon Ternyata Berbahaya untuk Anak

Channel Cocomelon Ternyata Berbahaya untuk Anak-RJ-

Secara umum, memberikan gawai kepada anak-anak yang berusia 1 hingga 3 tahun memang tidak ideal. Saya pribadi lebih setuju jika anak-anak baru mulai mengakses gawai pada usia 4 hingga 6 tahun, dan itu pun bukan untuk diberikan secara pribadi. Sebaiknya, mereka hanya diberi waktu layar (screen time) selama 30 menit hingga maksimal 1 jam, dan selalu dalam pengawasan orang tua.

Perlu diingat, semua video YouTube dan kartun anak-anak populer seperti Cocomelon pada dasarnya dibuat untuk menarik perhatian (retention). Mereka lebih fokus pada bagaimana videonya dapat ditonton berkali-kali oleh anak-anak, bahkan sampai menimbulkan kecanduan, ketimbang benar-benar mengedukasi anak-anak tersebut.

Selain cara-cara yang berhubungan dengan kesehatan, bagi kita yang sudah dewasa, cukup dengan mengurangi screen time dan mulai lebih banyak melakukan aktivitas di luar ruangan. Sedangkan untuk anak-anak yang sudah berada pada tahap kecanduan gawai yang parah, mohon maaf, rehabilitasi, baik secara mandiri atau dengan bantuan profesional, mungkin sudah diperlukan.

Percayalah, tanpa gawai atau video-video yang merusak seperti itu, mereka akan mengalami tantrum yang sangat hebat jika kecanduannya tidak segera diatasi.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, kurangi penggunaan gawai untuk anak-anak dan hentikan normalisasi konten animasi anak-anak yang penuh dengan fast-paced dan full retention hanya demi menghindari kerewelan mereka. Memang benar, anak mungkin tidak rewel saat itu, tetapi efek jangka panjangnya sangat tidak baik, seperti yang sudah saya sebutkan di bab pertama dan yang ini juga.

Bagaimana dengan anak-anak di lingkungan keluarga kalian? Apakah mereka masih menonton Cocomelon hanya agar tidak rewel? Pada akhirnya, semua video YouTube, baik yang normal maupun yang ditujukan untuk anak-anak, memiliki formula yang sama: hook, retention, watch time, dan sebagainya. Dan semua hal tersebut sangat tidak cocok untuk anak-anak.

Sumber: duzzle