Mafindo Soloraya Minta Masyarakat Waspada, Hoaks Saat Pilpres Bisa Berlanjut ke Pilkada

Mafindo Soloraya Minta Masyarakat Waspada, Hoaks Saat Pilpres Bisa Berlanjut ke Pilkada

Ilustrasi--

Akan tetapi, kata Niken secara nasional serangan hoaks tersebut angkanya terus mengalami kenaikan. "Hoaks politik paling banyak di TikTok. Komposisi pemilih banyak anak muda, pengguna TikTok," ujar Niken.

 

Sementara itu Ketua Persatuan Wartawan Indonesia PWI Surakarta Anas Syahirul menyebutkan media mainstream memiliki posisi penting dalam Pilkada. Salah satunya penjernih informasi dari serangan berita bohong ataupun hoax. Mengingat prinsipnya media mainstream mengedepankan verifikasi dan fakta faktual. 

 

Lebih lanjut Anas mengatakan, selain sebagai solusi dan penjernih, media atau pers punya peranan penting dalam liputan Pilkada serentak. Antara lain, media hendaknya meningkatkan partisipasi publik. 

 

"Media aspirasi masyarakat, mendidik masyarakat atau pemilih, sarana informasi Pilkada, ruang perdebatan stakeholder pilkada, dan pengawasan tahapan atau proses Pilkada," ucapnya.***

Sumber: