5 Fakta Mencengangkan Negara Timor Leste Setelah Lepas dari Indonesia
Fakta Mencengangkan Negara Timor Leste-Unsplash/Ano Tome-
Data dari Badan Pusat Statistik Timor Leste tahun 2022 menunjukkan bahwa banyak penduduk, terutama di pedesaan, bergantung pada pertanian subsisten, yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga, sehingga mereka tidak memiliki pendapatan tetap.
Pengangguran di Timor Leste juga tetap tinggi. Sektor formal yang terbatas memberikan sedikit peluang kerja bagi masyarakat, sementara mayoritas penduduknya hidup sebagai petani kecil tanpa akses memadai ke pasar atau teknologi modern. Hal ini memperburuk kesenjangan ekonomi yang ada.
Ekonomi Timor Leste sangat bergantung pada sektor minyak dan gas. Menurut data dari IMF, lebih dari 70% pendapatan negara berasal dari sektor ini.
Namun, kekayaan alam ini tidak akan bertahan selamanya. Diperkirakan cadangan minyak Timor Leste akan habis pada tahun 2034, yang berarti negara ini harus menemukan sumber pendapatan lain dalam kurang dari 10 tahun. Jika tidak, Timor Leste dipastikan akan menghadapi bencana ekonomi di masa depan.
3. Kuadaan Ekonomi Masih Tidak Stabil
Selain minyak dan gas, salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang signifikan adalah kiriman uang dari luar negeri, yang saat ini menjadi sumber pendapatan terbesar kedua bagi Timor Leste.
Banyak anak muda Timor Leste yang merasa frustrasi akibat kurangnya pekerjaan dan kesempatan di negara mereka, memilih untuk mencari pekerjaan di luar negeri.
Mereka sering mengirim uang kepada keluarga di rumah, yang sangat membantu perekonomian lokal karena uang tersebut digunakan untuk membeli barang dan jasa, seringkali dari bisnis lokal.
Namun, ada sisi negatif dari kiriman uang ini. Seperti yang dialami oleh beberapa negara di Kepulauan Pasifik, banyaknya tenaga kerja yang pindah ke luar negeri dapat menyebabkan hilangnya sumber daya manusia terampil.
Hal ini bisa menghambat perkembangan ekonomi, politik, dan sosial dalam negeri. Ketika Timor Leste sangat membutuhkan lebih banyak tenaga ahli dan modal untuk membangun negaranya, kehilangan tenaga kerja terampil justru bisa memperlambat pembangunan tersebut.
Meski begitu, karena terbatasnya lapangan kerja di Timor Leste, migrasi tenaga kerja diperkirakan akan terus meningkat, terutama karena semakin banyaknya peluang kerja di negara-negara sekitar.
Salah satu contohnya adalah skema Mobilitas Tenaga Kerja Pasifik di Australia yang terus berkembang, serta penerimaan tenaga kerja asing oleh Korea Selatan yang menghadapi kekurangan tenaga kerja.
Selain itu, banyak warga Timor Leste juga akan terus mencari pekerjaan di negara-negara seperti Portugal dan Irlandia Utara, di mana sudah ada komunitas besar Timor Leste yang tinggal di sana.
BACA JUGA:5 Perbedaan Keturunan India di Indonesia dan Malaysia
BACA JUGA:10 Destinasi Wisata Populer di Mancanegara yang Wajib Dikunjungi, Cocok untuk Liburan!
Di sektor manufaktur, yang diharapkan bisa membantu menopang perekonomian, pertumbuhannya masih mengalami naik turun. Salah satu contoh yang menonjol adalah kedatangan perusahaan bir global, Heineken, pada tahun 2018.
Sumber: