Peran Media dalam Membentuk Dinasti Politik

Peran Media dalam Membentuk Dinasti Politik

Peran Media dalam Dinasti Politik-Ist-

Namun, upaya untuk memerangi dinasti politik tidak cukup hanya dengan memperbaiki masalah dalam institusi demokrasi. Kita juga perlu mengubah industri yang terkait erat dengan praktik dinasti politik, seperti pemasaran politik, yang tentu saja tidak mudah.

Di tengah lemahnya sistem partai di Indonesia, di mana ada puluhan partai yang sulit dibedakan satu dengan lainnya, brand dinasti politik menawarkan diferensiasi produk politik yang lebih jelas, meskipun tidak selalu substantif.

Misalnya, trah Jokowi memiliki citra merakyat dan dekat dengan budaya anak muda, sementara trah Soekarno memiliki brand sebagai oposisi yang resonan untuk kelas ekonomi menengah ke bawah. Jika tidak bisa menang, setidaknya bisa meniru strateginya. Salah satu kemungkinan adalah mendorong kemunculan dan penguatan brand politik baru yang lebih beragam dan substantif.

BACA JUGA:Surya Paloh Tegaskan Dukungan NasDem untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran Tanpa Tuntutan Kursi Menteri

BACA JUGA:Jubir Beberkan Syarat Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Kesuksesan sebuah brand umumnya dihasilkan oleh kemampuan dalam mengidentifikasi atau menciptakan masalah dan mengemas produk sebagai solusi yang dibutuhkan konsumen. Ini tidak ada hubungannya dengan apakah produk atau masalah tersebut substantif atau tidak bagi demokrasi.

Persoalannya adalah apakah seorang politisi dapat membuat rakyat yakin bahwa produk atau masalah tersebut substantif bagi demokrasi.

Kita bisa berpendapat bahwa joget, obrolan-obrolan ringan, atau makan siang gratis bukanlah solusi substansial bagi masalah Indonesia saat ini, tetapi Prabowo dan Gibran berhasil meyakinkan mayoritas masyarakat Indonesia dengan menggunakan hal-hal sederhana tersebut.

Gerakan sosial atau politik baru yang ingin menyajikan solusi politik yang substansial harus mampu mengadopsi teknik dan strategi pemasaran politik untuk menarik calon pendukung.

Meskipun tetap ada ketimpangan modal, di mana para oligarki dan dinasti politik memiliki sumber daya yang jauh lebih besar, masih ada strategi komunikasi yang bisa diterapkan secara efektif dengan modal yang lebih kecil.

Hal-hal kecil ini penting dan harus dimulai dari sekarang. Siapa tahu, beberapa pemilu ke depan akan ada dinasti politik yang muncul untuk melawan oligarki yang memperkaya diri dengan memiskinkan rakyat dan merusak lingkungan.

Sumber: