Airlangga Hartarto Akan Mundur dari Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat di hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2024).-ANTARA-
RADAR JABAR - Terdapat kabar bahwa Airlangga Hartarto akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Pengumuman pengunduran diri Airlangga dikabarkan akan disampaikan dalam rapat pleno Partai Golkar yang akan diadakan pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Ketua Umum DPP Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) sekaligus Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Ali Wongso Sinaga, mengonfirmasi kabar tersebut.
Ali Wongso menyebutkan bahwa Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Agung Laksono, menghubunginya tadi malam dan mengonfirmasi bahwa Airlangga memang telah mengundurkan diri.
BACA JUGA:Airlangga Hartarto Sebut Pelemahan Rupiah Disebabkan Penguatan Ekonomi AS
"Saya diinfo Pak AL (Agung Laksono) tadi pagi, benar," ujar Ali Wongso dalam aplikasi pesan singkat WhatsApp kepada Beritasatu.com, Minggu (11/8/2024).
Ketika ditanya latar belakang pengunduran diri Airlangga, Ali Wongso mengaku belum mengatahuinya. "Belum tahu Mas," ujarnya.
Ali Wongso juga akan menanyakan hal tersebut ke Agung Laksono nanti malam. "Belum sempat bicara panjang, baru nanti malam saya ketemu beliau (Agung Laksono)," pungkasnya.
Sebelumnya beredar kabar pengunduran diri Airlangga di aplikasi pesan singkat. "Pengunduran diri Ketum Partai Golkar akan disampaikan dalam rapat pleno PG hari Selasa sore, 13 Agustus 2024 sekaligus menentukan jadwal munas di bulan Agustus 2024," isi kabar yang beredar di aplikasi pesan singkat.
Menanggapi kabar tersebut, Wakil Ketua Umum Golkar, Dito Ariotedjo, tidak mengonfirmasi maupun menyangkal isu tersebut. Dito meminta agar publik, terutama para wartawan, menunggu informasi resmi yang akan disampaikan.
"Kita tunggu ya, info resminya," ujar Dito kepada wartawan, Minggu (11/8/2024).
Dito memperkirakan bahwa saat ini Airlangga sedang memusatkan perhatiannya pada urusan perekonomian. Hal ini disebabkan karena Airlangga juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
"Mungkin karena akan fokus di pemerintahan dan tantangan ke depan terkait ekonomi nasional dan global semakin banyak dan kompleks," tandas dia.
Berita Terkait
1 bulan