Sejarah Olimpiade Dunia, Berawal dari Zaman Yunani Kuno

Sejarah Olimpiade Dunia, Berawal dari Zaman Yunani Kuno

Sejarah Olimpiade Dunia-Istimewa-

BACA JUGA:Rusia Tuding Prancis Diskriminasi Atlet Berhijab di Olimpiade

Pada tahun 1908, ketika Olimpiade diadakan di London, jarak perlombaan maraton ditentukan sesuai dengan ukuran yang tepat antara Kastil Windsor dan garis finis di dalam Stadion Kota Putih. Meskipun Olimpiade kuno diadakan di Olympia, Yunani, dari tahun 776 sebelum Masehi hingga tahun 393 Masehi, dibutuhkan waktu 1503 tahun agar Olimpiade dapat kembali digelar.

Olimpiade Modern (1896 - Sekarang)

Olimpiade modern pertama diadakan di Athena, Yunani, pada tahun 1896. Orang yang bertanggung jawab atas kelahiran kembali Olimpiade modern adalah seorang warga negara Prancis bernama Baron Pierre de Coubertin, yang mengemukakan gagasan tersebut pada tahun 1894.

Ide ini awalnya adalah untuk mengadakan Olimpiade modern pada tahun 1900 di negara asalnya, Prancis. Namun, delegasi dari 34 negara begitu terpesona dengan konsep tersebut sehingga mereka meyakinkannya untuk menunda Olimpiade hingga tahun 1896 dan menjadikan Athena sebagai tuan rumah pertama.

Mengapa Olimpiade kuno hanya berlangsung dari tahun 776 sebelum Masehi hingga tahun 393 Masehi? Semua berawal pada abad kedua sebelum Masehi saat Yunani ditaklukkan oleh Romawi. Saat itu, Romawi mengadopsi banyak aspek budaya Yunani, termasuk pagelaran Olimpiade.

Namun, semangat asli dan nilai-nilai keagamaan dari ajang ini mulai berkurang. Meskipun Olimpiade masih terus diadakan, popularitasnya mulai menurun seiring berjalannya waktu.

Ketika Kekaisaran Romawi mulai beralih ke agama Kristen, banyak festival dan praktik keagamaan pagan atau kepercayaan kuno Yunani-Romawi mulai dilarang. Kekristenan, yang menjadi agama resmi kekaisaran, menentang semua bentuk penyembahan dewa-dewi kuno, termasuk kegiatan religius yang berkaitan dengan Olimpiade.

Pada tahun 393 Masehi, Kaisar Romawi Theodosius I mengeluarkan dekrit yang melarang semua festival dan praktik keagamaan pagan, termasuk Olimpiade.

BACA JUGA:Kasus Doping Pertama di Olimpiade Paris 2024: Pejudo Irak Positif Steroid Anabolik

Keputusan ini diambil dalam upaya untuk menguatkan kekristenan sebagai satu-satunya agama resmi di seluruh kekaisaran. Dengan dilarangnya festival keagamaan ini, Olimpiade kuno pun resmi berhenti diadakan.

Kaisar Theodosius II memerintahkan penghancuran kuil dan situs keagamaan di Olympia sebagai bagian dari kebijakan untuk menghapus penyembahan berhala. Hal ini semakin mempercepat berakhirnya Olimpiade kuno dan menghapus jejak-jejak fisik dari ajang tersebut.

Penghentian Olimpiade kuno menandai akhir dari tradisi yang telah berlangsung selama lebih dari 1000 tahun. Hilangnya Olimpiade kuno juga mencerminkan perubahan besar dalam struktur sosial dan religius dunia kuno, dari dominasi budaya Yunani-Romawi ke era Kristen di Eropa.

Ide tentang obor Olimpiade atau Olympic Flame pertama kali diresmikan pada Olimpiade tahun 1928 di Amsterdam. Tidak ada estafet obor di Olimpiade kuno, namun diketahui ada estafet obor di festival atletik Yunani kuno, termasuk yang diadakan di Athena.

Estafet obor Olimpiade modern pertama kali dilembagakan pada Olimpiade tahun 1936 di Berlin. Sumpah Olimpiade diperkenalkan pada tahun 1920.

Sumber: