Fakta Menarik Tentang Pagpag: Makanan Khas Filipina yang Unik dan Kontroversial

Fakta Menarik Tentang Pagpag: Makanan Khas Filipina yang Unik dan Kontroversial

Makanan Khas Filipina yang Unik dan Kontroversial--bcdn.newshunt.com

Radar Jabar - Pagpag adalah makanan khas Filipina yang memiliki cerita dan sejarah unik, serta kontroversial. Istilah "Pagpag" berasal dari bahasa Tagalog yang berarti "mengibaskan debu atau kotoran." Secara harfiah, Pagpag mengacu pada makanan yang diambil dari sampah restoran, dibersihkan, dan dimasak kembali untuk dikonsumsi.

Asal Usul Pagpag

Fenomena pagpag muncul di daerah-daerah miskin di Manila, ibu kota Filipina. Di tengah kesulitan ekonomi, banyak keluarga yang kesulitan mendapatkan makanan layak. Pagpag menjadi solusi untuk mengatasi kelaparan, meskipun dengan risiko kesehatan yang tinggi. Praktik ini dimulai pada akhir abad ke-20 dan masih berlangsung hingga sekarang di beberapa komunitas miskin.

Proses Pembuatan Pagpag

  1. Pengumpulan: Makanan sisa dari restoran cepat saji atau tempat makan lainnya dikumpulkan oleh para pemulung.
  2. Pembersihan: Sisa makanan tersebut dibersihkan dari kotoran atau benda asing. Ini melibatkan proses yang sangat mendetail karena sisa makanan biasanya sudah bercampur dengan sampah lainnya.
  3. Pengolahan: Setelah dibersihkan, makanan tersebut dimasak kembali. Proses memasak ini bertujuan untuk membunuh bakteri dan membuat makanan lebih aman untuk dikonsumsi. Pagpag sering kali dimasak dengan bumbu-bumbu lokal untuk meningkatkan rasa.

BACA JUGA:6 Makanan Aneh yang Ada di Berbagai Belahan Dunia yang Menggoda Selera Petualang! Berani Coba?

Jenis Makanan yang Diolah Menjadi Pagpag

Makanan yang diolah menjadi pagpag biasanya adalah ayam goreng, burger, atau makanan cepat saji lainnya. Jenis makanan ini dipilih karena mudah ditemukan dan relatif mudah untuk diolah kembali.

Kontroversi dan Masalah Kesehatan

Meskipun pagpag membantu banyak orang untuk bertahan hidup, praktik ini menimbulkan banyak kontroversi dan risiko kesehatan. Konsumsi makanan dari sampah berisiko tinggi terhadap penyakit seperti keracunan makanan, infeksi bakteri, dan gangguan pencernaan. Banyak organisasi kesehatan telah mengeluarkan peringatan tentang bahaya pagpag, namun keterbatasan ekonomi membuat banyak orang tidak memiliki pilihan lain.

Upaya untuk Mengatasi Masalah Pagpag

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah pagpag dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Filipina. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Program Pemerintah: Pemerintah Filipina telah meluncurkan berbagai program bantuan pangan dan pemberdayaan ekonomi untuk membantu keluarga miskin.
  2. Organisasi Non-Pemerintah: Banyak NGO yang bekerja sama dengan komunitas lokal untuk menyediakan makanan sehat dan program edukasi kesehatan.
  3. Inisiatif Lokal: Beberapa komunitas telah memulai inisiatif lokal untuk mendaur ulang makanan sisa dengan cara yang lebih aman dan sehat, serta menciptakan lapangan kerja bagi pemulung.

BACA JUGA:3 Jenis Makanan yang Terbukti Secara Ilmiah Meningkatkan Pertumbuhan Rambut dan Mengatasi Kebotakan

Kesimpulan

Pagpag adalah cerminan dari ketidaksetaraan ekonomi dan tantangan besar yang dihadapi oleh banyak keluarga miskin di Filipina. Meskipun praktik ini membantu mereka bertahan hidup, risiko kesehatan yang ditimbulkan tidak bisa diabaikan. Upaya bersama dari pemerintah, NGO, dan masyarakat lokal diperlukan untuk mencari solusi yang lebih aman dan berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan bahwa di masa depan tidak ada lagi orang yang harus mengandalkan makanan dari sampah untuk bertahan hidup.

Pagpag adalah contoh ekstrem dari kreativitas dan ketahanan manusia dalam menghadapi kesulitan, namun juga menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas dan upaya kolektif untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan sejahtera.

Sumber: