Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter Bell 212, Penyebab Pasti Belum Diketahui!
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter Bell 212--(Sumber Gambar: Antara)
RADAR JABAR– Presiden Iran, Ebrahim Raisi, meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di dekat Kota Tabriz, barat laut Iran, pada Minggu (19/5). Raisi berada di dalam helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat, yang jatuh bersama seluruh anggota delegasi yang menyertainya. Tidak ada yang selamat dalam insiden tragis ini.
Helikopter Bell 212 yang digunakan dalam penerbangan ini merupakan salah satu dari beberapa helikopter yang diperoleh Iran dari AS beberapa dekade lalu, sebelum Revolusi Iran 1979. Helikopter ini pertama kali diproduksi di Fort Worth, Texas, dan kemudian produksinya dipindahkan ke Kota Mirabel, Quebec, Kanada, pada 1988, dengan penghentian produksi pada 1998.
Bell 212 pertama kali melakukan penerbangan pada 1968 untuk tujuan militer. Dikenal karena ketahanan dan kemudahan penggunaannya, helikopter ini kemudian juga dimanfaatkan untuk transportasi sipil. Bell 212 mampu mengangkut hingga 15 penumpang, termasuk pilot, dan sering digunakan untuk misi pemadaman kebakaran, transportasi kargo, dan pengintaian bersenjata.
BACA JUGA:Iran Akan Sediki Akar Penyebab Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Raisi
Helikopter ini memiliki panjang 17,41 meter dengan ketinggian 3,83 meter dari permukaan tanah. Beratnya 2.962 kilogram dalam kondisi tidak berawak, dan memiliki berat lepas landas maksimum 5.080 kilogram. Ditenagai oleh mesin berkekuatan 1.300 kilowatt, Bell 212 memiliki dua rotor sepanjang 14,63 meter masing-masing.
Kecepatan operasional helikopter ini mencapai 118 mil per jam (190 kilometer per jam) dan dapat mencapai kecepatan maksimum 137 mil per jam dalam penerbangan tempur. Bell 212 mampu menempuh jarak hingga 273 mil dan beroperasi pada ketinggian maksimum 17.388 kaki (sekitar 5.299 meter).
BACA JUGA:Penyebab Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran
Iran telah menghadapi kesulitan dalam mempertahankan dan memelihara senjata serta kendaraan buatan AS, termasuk helikopter Bell 212, karena embargo yang berlangsung bertahun-tahun. Embargo ini juga menyebabkan kelangkaan suku cadang, yang berdampak pada operasional dan keselamatan kendaraan tersebut. Diperkirakan, helikopter yang membawa Presiden Raisi telah berusia setidaknya 30 tahun.
Militer Iran diyakini memiliki sekitar 10 helikopter Bell 212 dalam inventarisnya, meskipun pemeliharaan dan operasionalnya terus menjadi tantangan akibat embargo dan usia kendaraan yang sudah tua.
Sumber: antara