Pemkab Garut Beri Pengobatan Gratis Kepada Anak Korban Penganiayaan Perampokan di Cikajang

Pemkab Garut Beri Pengobatan Gratis Kepada Anak Korban Penganiayaan Perampokan di Cikajang

Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin.--ANTARA/HO-Diskominfo Garut

RADAR JABAR - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjamin layanan kesehatan gratis untuk seorang anak yang sedang dirawat di rumah sakit karena menjadi korban penganiayaan dalam perampokan di rumahnya di Kecamatan Cikajang.

"Kami pemerintah menjamin bahwa segala sesuatu khususnya pengobatan itu kita gratiskan," ujar Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, setelah mengunjungi anak yang menjadi korban perampokan di RSUD dr Slamet Garut, Minggu.

Barnas meluangkan waktu untuk mengunjungi seorang gadis berusia 15 tahun yang sedang dirawat karena luka-luka akibat dianiaya dalam perampokan di rumahnya di Kampung Leuwileutak, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang, Garut, Kamis (9/5) malam.

BACA JUGA:32 Korban Luka Kecelakaan Bus Karyawisata Dialihkan dari RSUD Subang menuju RS Depok

Korban adalah anak yang selamat dari peristiwa tersebut, sementara ibunya meninggal akibat penganiayaan, dan pelaku melarikan diri dengan membawa sepeda motor korban.

"Kemudian anaknya sekarang ada dalam perawatan rumah sakit Dokter Slamet, kita mengharapkan beliau segera pulih fisik maupun psikisnya," kata Barnas.

Dia menyatakan bahwa pemerintah daerah siap memberikan perhatian khusus kepada anak korban perampokan, tidak hanya selama perawatan medis di rumah sakit, tetapi juga dalam proses pemulihan mentalnya.

BACA JUGA:Bus Kecelakaan Maut di Ciater Diduga Rem Blong dan Tak Punya Izin Angkutan

Peristiwa tersebut, tambahnya, pasti memiliki dampak besar pada kondisi mental korban, oleh karena itu pemerintah daerah akan terus memantau perkembangannya untuk memastikan dia dapat pulih sepenuhnya dan kembali ke sekolah.

"Kami akan memantau terus perkembangan keluarganya, sehingga betul-betul anak yang terkena trauma itu normal kembali, bisa sekolah," ujarnya.

Dia juga menyampaikan belasungkawa atas peristiwa pencurian dan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia dan seorang gadis harus dirawat di rumah sakit.

BACA JUGA:Bus Rombongan Pelajar SMK Terguling di Ciater, 9 Orang Tewas 20 Orang Luka

Peristiwa ini, lanjutnya, menjadi pelajaran penting tentang nilai-nilai moral, dan dia berharap agar kejadian serupa tidak akan terulang di Garut di masa mendatang.

"Inilah tugas kita semua mulai dari sekolah ini pendidikan diberikan akhlak-akhlak yang baik, kemudian di masyarakat mengharapkan hari ini tidak terjadi lagi di Kabupaten Garut," ujarnya.

Sumber: antara